Militer Israel Sebut Menemukan Jenazah Enam Sandera Hamas dari Gaza
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tentara Israel mengatakan pada hari Selasa (20/8) bahwa mereka telah menemukan jenazah enam sandera dari wilayah selatan Gaza di Khan Younis dalam operasi gabungan dengan badan keamanan internal, Shin Bet.
Para sandera tersebut adalah Yagev Buchshtab, Alexander Dancyg, Yoram Metzger, Nadav Popplewell, Chaim Perry, yang sebelumnya telah dinyatakan tewas, dan Avraham Munder, yang kibbutz-nya di Nir Oz dekat Gaza mengumumkan kematiannya pada hari Selasa sebelumnya.
Setelah analisis intelijen dan forensik, keluarga para sandera yang tewas telah diberitahu, kata militer dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian operasi di Khan Younis.
Penemuan jenazah "memberikan keluarga mereka ketenangan yang diperlukan dan memberikan kedamaian abadi bagi mereka yang terbunuh," kata kelompok kampanye Hostages and Missing Families Forum dalam sebuah pernyataan.
Forum tersebut meminta pemerintah Israel untuk memastikan bahwa para sandera yang tersisa juga dikembalikan ke Israel melalui kesepakatan yang dinegosiasikan.
"Pemerintah Israel, dengan bantuan mediator, harus melakukan segala daya untuk menyelesaikan kesepakatan yang saat ini sedang dibahas," katanya.
Mediator Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat mendesak Israel dan Hamas untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang akan membantu mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sebelumnya pada hari Selasa, kibbutz Israel, Nir Oz, mengumumkan kematian Munder, 79 tahun.
"Kibbutz Nir Oz mengumumkan dengan sangat sedih pembunuhan mendiang Avraham Munder, 79 tahun, di tahanan di Gaza setelah menderita penyiksaan fisik dan mental selama berbulan-bulan," kata komunitas tersebut dalam sebuah pernyataan.
Di antara enam jenazah yang dibebaskan hari Selasa, Metzger, Perry, dan Dancyg juga berasal dari Nir Oz, sebuah komunitas dekat Gaza yang sangat terdampak oleh serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober di Israel selatan.
Militan Palestina menculik Munder, istrinya, putrinya, dan cucunya hari itu.
Anggota keluarga lainnya dibebaskan selama gencatan senjata selama sepekan pada bulan November lalu, sementara putranya tewas pada hari penyerangan.
Serangan Hamas mengakibatkan tewasnya 1.199 orang di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Dari 251 orang yang disandera hari itu, 105 orang masih disandera di dalam Jalur Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer telah tewas.
Kampanye militer balasan Israel telah menewaskan 40.139 warga Palestina di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, yang tidak memberikan rincian tentang kematian warga sipil dan militan.
Menurut kantor hak asasi manusia PBB, sebagian besar korban tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...