Militer Thailand Ancam Blokir Media Sosial
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin junta militer Thailand Prayuth Chan-ocha telah mengumumkan dirinya sebagai penjabat perdana menteri (PM) sampai seseorang dapat ditemukan untuk memangku jabatan penuh.
Prayuth, Kepala Angkatan Darat, akan bertindak sebagai penjabat PM untuk tujuan administratif, kata Bangkok Post pada Jumat (23/5), dengan mengutip satu pengumuman oleh Dewan Pemelihara Ketenangan dan Perdamaian Nasional, yang didirikan setelah kudeta pada Kamis (22/5). Pengumuman itu dikeluarkan pada Kamis larut malam.
Junta militer Thailand itu memperingatkan akan memblokir platform media sosial apa pun di negara tersebut yang memuat konten menghasut kekerasan atau kritikan terhadap para pemimpin militer.
Dalam salah satu dari beberapa buletin di televisi nasional yang menjelaskan berbagai larangan baru setelah menyatakan kudeta militer, junta mendesak “kerja sama dari banyak operator media sosial dan semua yang terlibat untuk menghentikan pesan-pesan yang berisi hasutan kekerasan, melanggar hukum atau mengkritik dewan kudeta.”
“Jika kami menemukan pelanggaran apa pun, kami akan menghentikan layanan tersebut secepatnya dan akan menyeret mereka yang bertanggung jawab untuk menjalani proses peradilan,” tambahnya.
Beberapa platform media sosial seperti Twitter dan Facebook sangat populer di negara tersebut.
Junta selanjutnya memerintahkan mantan perdana menteri Yingluck Shinawatra dan tiga kerabat lain dari Thaksin Shinawatra untuk melapor kepada otoritas militer.
Pemanggilan tersebut tampak memperluas cakupan pihak-pihak yang dipanggil oleh para pemimpin kudeta militer yang dilakukan pada Kamis, setelah sebelumnya para menteri pemerintahan Thailand yang sekarang digulingkan diminta melapor kepada angkatan bersenjata.
Sebuah buletin yang dibacakan di televisi nasional mengatakan Yingluck, adik Thaksin yang dipecat sebagai perdana menteri bulan ini dalam putusan pengadilan yang menuai perdebatan, harus melaporkan dirinya pada pukul 10:00 waktu setempat (03:00 GMT) Jumat.
Junta juga meminta kehadiran kakak iparnya, mantan perdana menteri Somchai Wongsawat, dan dua kerabat lainnya, “untuk menjaga perdamaian dan menyelesaikan masalah nasional dengan halus.”
Mereka tidak mengindikasikan apa yang akan terjadi setelah mereka hadir.
Mereka termasuk di antara 23 anggota partai Puea Thai – berkuasa sampai kudeta pada Kamis – yang dipanggil militer.
Panglima angkatan darat Prayut Chan-O-Cha merebut kekuasaan dan mengumumkan pembatasan terhadap kebebasan sipil pada Kamis, mengatakan dia bertindak untuk meredam gejolak politik mematikan yang berakar dari demo di Bangkok oleh blok anti-Thaksin. (AFP)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...