Minim Sentimen Positif, IHSG dan Rupiah Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (24/4) dibuka melemah 1,47 poin atau 0,38 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia menjadi 4.891,68, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,38 poin (0,05 persen) ke level 828,96. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta juga melemah sebesar 22 poin menjadi Rp 11.649 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.627 per dolar AS.
“Bursa Asia pagi ini dibuka cenderung melemah, termasuk IHSG BEI memfaktorkan sentimen negatif dari data eksternal yakni perumahan di Amerika Serikat yang diluar ekspektasi,” kata Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa data penjualan perumahan di Amerika Serikat pada bulan Maret turun 14,5 persen secara bulanan, ditambah data manufaktur AS pada bulan April yang juga mengalami penurunan.
Ia menambahkan bahwa koreksi signifikan yang terjadi pada EIDO (produk di bursa AS yang memuat saham-saham Indonesia) tadi malam juga dapat menambah sentimen negatif bagi indeks BEI.
“Aksi ambil untung berpotensi terjadi pada sektor pertambangan dan perkebunan yang telah menguat cukup signifikan,” kata dia.
Sementara itu, Tim Analis Mandiri Sekuritas dalam kajiannya mengatakan bahwa investor cenderung “wait and see” menanti rilis data ekonomi Indonesia dan koalisi partai politik dalam mengusung calon presiden serta wakil presiden.
“Minimnya sentimen akan membuat pergerakan indeks BEI cenderung fluktuatif. Dalam jangka pendek indeks BEI masih dalam fase konsolidasi menguat. Indeks BEI pada hari ini akan bergerak di kisaran 4.881-4.910 poin,” paparnya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 6,79 poin (0,03 persen) ke level 22.516,43, indeks Nikkei turun 17,75 poin (0,12 persen) ke level 14.528,52 dan Straits Times menguat 13,93 poin (0,42 persen) ke posisi 3.271,65.
Rupiah Kamis Pagi Melemah Menjadi Rp 11.649
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis pagi melemah sebesar 22 poin menjadi Rp 11.649 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.627 per dolar AS.
“Rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar AS seiring minimnya sentimen positif dari dalam negeri,” kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa belum adanya kepastian dari pasangan calon presiden dan wakilnya membuat pelaku pasar cenderung menurunkan transaksinya di pasar uang domestik.
Di sisi lain, lanjut dia, investor juga sedang mewaspadai menanti serangkaian data makro ekonomi Indonesia yang sedianya akan publikasikan pada awal bulan Mei mendatang.
“Data ekonomi domestik yang akan dipublikasikan itu dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atas kondisi neraca perdagangan, inflasi, dan manufaktur Indonesia,” katanya.
Kendati demikian, menurut Zulfirman Basir, potensi penguatan rupiah masih terbuka menyusul aktivitas manufaktur dan penjualan perumahan di Amerika Serikat yang turun pada bulan Maret.
“Dari sisi fundamental, berkurangnya aktivitas manufaktur dan penjualan rumah AS dapat meredakan kekhawatiran atas outlook kebijakan keuangan AS. Kondisi itu dapat memberikan sentimen positif jangka pendek bagi nilai tukar rupiah,” katanya.
Ia memperkirakan bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah pada Kamis ini bergerak di kisaran Rp 11.575-Rp 11.655 per dolar AS. (Ant)
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...