Minta Pelaku Aborsi Dihukum, Aktivis AS Dicekal Australia
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Australia melarang aktivis anti aborsi kontroversial, Troy Newman, asal Amerika Serikat, masuk ke Australia. Ia menjadi sorotan karena memerintahkan agar dokter yang membantu aborsi dihukum mati karena melakukan pembunuhan.
Troy Newman merupakan Direktur organisasi anti aborsi, Operation Rescue, dan dijadwalkan menjadi pembicara di Melbourne, Sydney, Brisbane, Hobart dan Cairns dalam even yang akan diselenggarakan oleh kelompok anti aborsi di Australia - Right To Life Australia dua pekan mendatang.
Namun dalam pernyataannya, Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, memastikan visa Troy Newman sudah dibatalkan.
"Troy Newman bisa mengajukan banding untuk mencabut keputusan ini dan pihak kami tidak ada berkomentar lebih lanjut selama periode banding ini," kata Dutton sebagaimana dikutip Australia Plus, hari Kamis (1/10).
Dalam sebuah posting di Facebook, Newman menyatakan dirinya jijik dengan keputusan tersebut. "Pemerintah Australia telah mencabut visa saya di pertengahan jadwal penerbangan saya," katanya.
Newman mengatakan dia "dikeluarkan dari pesawat di Bandara Denver" dan diberitahukan kalau dia tidak bisa melakukan perjalanan ke Los Angeles dan kemudian ke Melbourne.
Juru kampanye "pendukung-kehidupan' ini juga mengunggah video pertukaran yang canggung dengan staf di bandara Colorado.
"Tolong doakan saya, saya tertahan di Bandara Denver seperti orang yang tidak memiliki negara," katanya.
Melalui situsnya, organisasi Operation Rescue mengatakan Newman telah memesan tiket lain pada maskapai berbeda dan akan terbang ke Los Angeles malam ini dan berharap dia masih tetap bisa terbang ke Melbourne.
Dalam pernyataannya, juru bicara Right To Life Australia, Mary Collier mengatakan, "Kita semua kecewa hal ini terjadi dan kita berusaha sekuat mungkin untuk mengubah keputusan itu."
Namun Sarah Ryan, wakil presiden dari kelompok pendukung hak memilih melanjutkan kehamilan atau tidak, Reproductive Choice Australia, mengatakan dia mengapresiasi keputusan pencabutan visa Troy Newman.
"Organisasi kami memang mendukung hak kebebasan berekspresi dan berpendapat di mana semua orang berhak mengemukakan pendapat mereka sendiri, tapi kami yakin tidak ada tempat di Australia untuk pandangan ekstrem seperti yang disebarkan Troy Newman," kata dia.
Sementara itu, beberapa politisi Australia, termasuk anggota parlemen dari Partai Buruh, Terri Butler, telah menyerukan agar Troy Newman tetap dilarang memasuki Australia.
"Saya khawatir kehadiran Newman di Australia akan menyebabkan kerusakan yang signifikan untuk masyarakat kita. Saya sangat khawatir seruan Troy Newman agar para pelaku aborsi dihukum mati dapat memicu ancaman atau tindakan kekerasan terhadap perempuan dan juga praktisi kedokteran," kata Butler dalam sebuah surat yang dikirimkannya kepada Menteri Imigrasi.
Newman merupakan penulis buku berjudul - Darah Mereka Menangis Keras - Their Blood Cries Out, yang diterbitkan tahun 2000.
Di dalam buku itu dia mempertanyakan mengapa para dokter yang melakukan tindakan aborsi tidak dihukum mati dan juga mempertanyakan mengapa perempuan dan laki-laki yang meminta agar dibolehkan melakukan aborsi tidak didakwa melakukan pembunuhan.
Selain Troy Newman, pada hari Minggu, dipastikan Pemerintah Australia juga telah mencekal masuk penyanyi Chris Brown ke Australia karena memiliki sejarah sebagai pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...