Misa Paskah Kristen Mesir Bukti Orang Kristen Tak Takut Teror
KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Satu minggu setelah aksi bom bunuh diri di dua gereja Koptik yang menewaskan 45 orang, Kristen Koptik Mesir tetap menggelar misa Paskah di tengah penjagaan ketat dan ancaman teror yang semakin meningkat.
Gereja Katedral St. Mark di Kairo dijaga ketat oleh delapan agen pengamanan, yang melindungi Paus Tawadros II ketika ia memasuki gereja untuk misa Paskah pada hari Sabtu (15/4).
Paus gereja koptik itu memimpin doa selama misa, yang dihadiri oleh beberapa menteri.
“Ini adalah pesan yang jelas kepada dunia bahwa kita tidak takut,” kata Rafiq Bishry, Kepala Organisasi Komite Gereja Katedral St. Mark di Alexandria, kepada Reuters.
Pihak otoritas melakukan pengamanan dari jarak 400 meter di sekitar gereja dan kendaraan pengamanan.
Tim penjinak bom juga terlihat memindai gereja-gereja di seluruh negeri untuk mendeteksi benda mencurigakan.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) Amnesti Internasional pada bulan lalu memaksa otoritas Mesir untuk melakukan perlindungan mendesak terhadap Kristen Koptik di Sinai Utara dan menyediakan pelayanan penting dan akomodasi untuk ratusan orang yang terpaksa pergi dari rumah mereka setelah tujuh orang Kristen dibunuh dalam sebuah serangan sebelum bom Minggu Palma.
“Gelombang serangan menakutkan yang melanda Kristen Koptik di Sinai Utara yang dibunuh oleh kelompok bersenjata. Tidak ada seorang pun yang harus mengalami diskriminasi karena kepercayaan mereka,” kata Najia Bounaim, wakil direktur untuk kampanye di kantor regional kelompok itu di Tunis.
Penyerangan itu terpaksa membuat 100 keluarga dan 200 pelajar pergi dari rumahnya.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) baru-baru ini mengunggah sebuah video yang mengancam orang Kristen di negara itu. ISIS juga diduga berada di balik serangan Gereja Katedral St. Mark pada Desember tahun lalu yang membuat 28 orang tewas.
Pada Minggu (9/4), dua pelaku bom bunuh diri menyerang Gereja Koptik di Alexandria dan Tanta yang bertepatan dengan perayaan Minggu Palma. Lebih dari 100 orang terluka dan 45 orang meninggal dunia. Paus Tawadros kala itu sedang melayani misa di gereja tersebut.
Populasi Kristen Mesir hanya sekitar 10 persen dari 90 juta orang penduduk Mesir. (christianpost.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...