Misi PBB di Kongo Bebaskan Tentara Anak-anak
KONGO, SATUHARAPAN.COM - Misi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) di Republik Demokratik Kongo (Monusco) membebaskan 82 anak dari kelompok bersenjata. Beberapa di antara mereka masih berusia delapan tahun.
Monusco mengatakan bahwa anak-anak, termasuk 13 perempuan, direkrut secara paksa dalam enam bulan terakhir oleh milisi Mai Mai Bakata. Kelompok ini aktif di provinsi Katanga di tenggara negara itu.
Empat puluh anak-anak yang diselamatkan telah bersatu kembali dengan keluarga mereka dan yang lain disebutkan masih dalam perawatan.
Para wartawan mengatakan bahwa daerah itu masih sangat bergolak karena tuntutan keadilan. Milisi lokal menuntut distribusi yang lebih adil atas kekayaan antara utara dan Katanga, zona selatan yang miskin, tetapi ada perusahaan pertambangan asing yang beroperasi.
Monusco adalah misi stabilisasi PBB di Kongo. Misi ini mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anak-anak tersebut diidentifikasi dan kemudian dipisahkan dari milisi melalui upaya bersama sebuah lembaga perlindungan anak.
"Kami sangat prihatin dengan laporan lanjutan tentang perekrutan secara aktif oleh Mai Mai Bakata Katanga dan kelompok bersenjata lainnya di Kongo bagian timur," kata Kepala Monusco, Martin Kobler.
"Anak-anak menghadapi risiko tidak dapat diterima ketika mereka direkrut untuk tujuan militer. Perekrutan anak-anak, terutama mereka yang di bawah usia 15 tahun, bisa merupakan kejahatan perang dan mereka yang melakukan harus dimintai pertanggungjawaban".
Sejak awal tahun ini ada 163 anak-anak, termasuk 22 perempuan, telah dibebaskan dari perekrutan secara paksa menjadi militer oleh milisi. (aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...