MIT Desain Ventilator Murah untuk Pasien COVID-19

SATUHARAPAN.COM-Ventilator, alat bantu pernafasan, sekarang menghadapi permintaan tinggi untuk pasien terinfeksi virus corona baru, akibat pandemi ini. Lebih dari sejuta orang telah terinfeksi dan sekitar 50.000 orang meninggal.

Masalahnya, ventilator yang sangat dibutuhkan bagi pasien yang kesulitan pernafasan ini persediaannya terbatas, dan harganya masih tinggi, sekitar US$ 30.000 per unit. Dunia tengah membutuhkan alat ini.

Namun ada kabar menggembirakan dari sekelompok insinyur, dokter, dan ilmuwan komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) AS. Mereka bekerja untuk membuat ventilator alternatif yang murah dan dapat dibangun dengan cepat di seluruh dunia.

Desain yang dinamakan MIT E-Vent (merujuk pada kata emergency dan ventilator) dibangun oleh tim yang dibentuk pada 12 Maret, meskipun projek ini  dimulai 10 tahun lalu di antara mahasiswa MIT dan profesional medis. Projek berhenti ketika itu, dan sekarang dikembangkan untuk merespons pandemi.

Desain baru itu bisa dirakit dengan suku cadang yang nilainya sekitar US$ 100. Tim merinci desain dan pengujiannya, terutama pada mekanisasi bagian penting, yaitu kantong plastik yang dioperasikan dengan tangan yang disebut resuscitator bag-valve, atau ambu bag.

Ambu bag ini ditekan dan dilepas untuk memompakan udara ke paru-paru, namun alat ini tidak dapat dilakukan untuk waktu yang lama pada manusia, sekitar sejuta tekanan dalam dua pekan. Maka tim MIT mendesain sistem mekanis menggunakan motor listrik untuk menekan dan melepaskan ambu bag dalam siklus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Tim ini merilis panduan desain dan mendorong pengembangan dengan sumber daya lokal. Panduan terperinci itu diunggah dalam situs mereka: e-vent.mit.edu, dan memungkinkan mereka bekerja secara bersama dengan orang-orang yang mengerjakan hal yang sama.

Editor : Sabar Subekti