Mobil Terbang: Bebas Macet, Bebas Polusi
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat kota metropolitan saat ini disibukkan oleh dua hal, yaitu kemacetan lalu lintas dan pencemaran udara. Dua hal inilah yang kemudian menginsprasi para inovator di Amerika Serikat untuk membuat mobil terbang. Ya, mobil yang bisa dikendarai di udara. Bebas macet dan bebas polusi.
Seperti dilansir situs BBC, Kamis (23/5), mobil terbang yang diproduksi oleh perusahaan mobil Terrafugia di Amerika Serikat ini adalah jenis kendaraan transportasi udara pribadi baru yang dapat lepas landas dan mendarat layaknya helikopter.
Kemajuan terbaru dalam bahan, sumber daya, dan teknologi otomatis menjadi salah satu aspek yang memungkinkan mimpi manusia menjadi kenyataan bahkan lebih cepat dari yang dibayangkan.
Pada awal Mei lalu, Terrafugia, mulai mengenalkan TF-X, sebuah konsep desain untuk jenis kendaraan transportasi udara baru yang radikal. Pendiri Terrafugia, Carl Dietrich, menyatakan, “Perusahaan kami mendedikasikan diri untuk menciptakan mobil terbang praktis”.
Terrafugia hanyalah salah satu dari sejumlah perusahaan yang mengajukan penerbangan pribadi dan menerima pesanan desain mobil terbang sebelumnya. The Transition, produk pesawat produksinya dapat bergerak di jalan raya biasa dan sayapnya dapat dilipat.
Dietrich percaya semua teknologi yang dibutuhkan sudah ada, dan diskusi awal dengan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (US Federal Aviation Administration) menyarankan hambatan peraturan yang ada dapat diatasi.
Nilai jual utama kendaraan mobil terbang ini adalah kemampuannya dalam lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter. Hibrid sisipannya (plug-in) dapat mengandalkan motor listrik dan kemasan baterai.
Untuk melayang membutuhkan tenaga ekstra dari mesin pembakaran hidrokarbon. Sayap terlipat diperluas. Dua buah wadah motor besar di kedua sisi kendaraan yang menunjuk secara vertikal ke atas, dan baling-baling terangkat. Setiap wadah memiliki 16 motor listrik independen, dengan kontroler dan paket baterai tersendiri.
Dr Frank Nieuwenhuizen, Insinyur Penerbangan di Institut Max Planck untuk Biologi Sibernetik (Max Planck Institute for Biological Cybernetics), dan salah satu orang di belakang proyek MyCopter Uni Eropa menilai kemungkinan pola industri transportasi udara yang berubah di abad mendatang.
“Visi mengambil bagian dari yang kita anggap penting untuk sistem transportasi udara pribadi, seperti lepas landas vertikal dan kemampuan dalam pendaratan misalnya,” ujarnya.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...