Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Darurat Bencana di Jawa Barat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Untuk mendukung penanganan darurat bencana hidrometeorologi basah di wilayah Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Operasi Modifikasi Cuaca ini dilaksanakan berdasarkan arahan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat meninjau wilayah lokasi terdampak di Kabupaten Sukabumi pada hari Jumat (6/12) dan disampaikan juga pada saat menghadiri Rapat Tingkat Menteri (RTM) yang dihelat di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada Selasa (10/12)
Operasi Modifikasi Cuaca di langit Jawa Barat ini menggunakan pesawat Cessna Caravan 208/208B dengan registrasi pesawat PK-SNP dan PK-SNN.
Jumlah personil yang sudah disiapkan untuk OMC Jawa Barat dan sekitarnya ini meliputi enam set crew, 12 Flight Scientist, dua Ground Supervisor dan 15 Ground Crew serta 50.000 kilogram (50 ton) bahan semai NaCl powder.
OMC telah dilakukan sebanyak tiga sorti pada hari Rabu (11/12) menggunakan pesawat Cessna Caravan 208B (PK-SNN) dan telah menyemai tiga ton NaCl powder di langit Jawa Barat.
Sorti pertama dilakukan pada pukul 12:04 – 14:46 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jawa Barat pada ketinggian 10:000 – 11:000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kilogram.
Sorti kedua dilaksanakan pada pukul 16:17 – 19:18 WIB dengan target penyemaian awan potensi hujan di bagian barat daya Jawa Barat dengan ketinggian 10.000 kaki dan menghabiskan bahan semai NaCl powder sebanyak 1.000 kilogram.
Sorti ketiga dilakukan pada pukul 21:31 – 23:12 WIB dengan target awan potensi hujan di bagian barat daya hingga barat laut Jawa Barat di ketinggian 10.000 kaki menggunakan 1.000 kilogram NaCl powder.
Tim operasi OMC akan terus berada di lokasi untuk mempersiapkan penyemaian di beberapa lokasi yang berpotensi terjadinya turun hujan, sesuai dengan pantauan satelit cuaca.
Pengurangan curah hujan ini dilaksanakan dengan melakukan penyemaian kepada awan awan potensial yang akan bergerak menuju daerah target agar bisa mengurangi suplly hujan di wilayah target, dengan penyemaian yang intens melalui metode Jumping Process di wilayah terdampak dapat diantisipasi curah hujan dengan redistribusi pada area lain melalui pemanfaatan awan potensial yang dapat memicu hujan dan mengancam area target.
Editor : Sabar Subekti
Paraguay Buka Kedutaan Besar di Yerusalem, Memindahkannya da...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Presiden Paraguay, Santiago Pena, berjanji pada hari Kamis (12/12) untuk ...