Mohon Maaf Lahir Batin!
Dengan memberi dan meminta maaf, kita menampakkan wajah kemanusiaan sebenarnya.
SATU HARAPAN.COM – Hari-hari terakhir ini alam pembicaraan kita dipenuhi dengan satu kata: ”maaf”. Di media sosial ataupun dunia nyata, setiap perjumpaan selalu ramai didahului dengan ungkapan ”Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Entah yang berucap memiliki salah atau tidak, tetapi kita seperti menjadi latah mengucapkannya.
Dalam realitas keseharian, kata ”maaf” sangat sering digunakan dalam percakapan. Misalnya, ketika hendak memulai percakapan dengan orang baru: ”Maaf, boleh tahu namanya?” Atau ketika terlambat tiba di tempat pertemuan: ”Maaf, saya terlambat!” Pertanyaan pentingnya adalah seberapa jauh kita memahami makna kata ”maaf” itu?
Kata ”maaf” merupakan wujud dari tindakan memberi dan meminta maaf. Ada beberapa kondisi dimana kata ”maaf” seperti tidak akan terucapkan karena menunjukkan gengsi atau citra diri yang rendah. Dalam kondisi demikian seseorang akan nampak tolol, buruk, negatif, bercitra diri atau memiliki gengsi yang rendah.
Mengapa ini bisa terjadi? Karena ada struktur atau kondisi yang timpang dalam masyarakat: ada yang kaya–ada yang miskin, ada yang bersalah–ada yang tidak bersalah, ada yang disakiti–ada yang menyakiti, dan masih banyak lagi.
Bagaimana mengatasi ketimpangan itu? Selain perbaikan dalam struktur ekonomi, perlu perbaikan dalam berelasi. Tindakan memberi dan meminta maaf membuat kita kembali memperbaiki hubungan kita dengan orang lain. Membuat kita kembali pada kondisi semula, bahwa manusia semua sama di hadapan Penciptanya. Dari titik yang sama itulah, langkah maju dapat dimulai bersama lagi.
Memberi dan meminta maaf sebenarnya merupakan sistem kontrol dalam kemanusiaan kita. Memberi dan meminta maaf bukan hanya persoalan amal di hadapan Pencipta. Tetapi dengan memberi dan meminta maaf, maka kita memberi kewarasan, kenormalan, kebaikan dalam kemanusiaan kita.
Dengan memberi dan meminta maaf, maka kita menampakkan wajah kemanusiaan sebenarnya, bukan hanya dihadapan Penciptanya, tapi juga dihadapan sesama kita. Karena itu, marilah memberi dan meminta maaf!
Selamat Idul Fitri 1436H.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...