Monks Without Borders: Organisasi Para Pendeta Buddha
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Setelah ada kelompok Doctors Without Borders dan Reporters Without Borders, kini sekelompok pendeta Buddha di Jepang membangun organisasi bernama Monks Without Borders.
Pertemuan pertama kelompok yang namanya terinspirasi dari pemenang hadiah Nobel, Doctors Without Borders, ini diadakan di Kyoto pekan ini, kata Hiroaki Nakajima, kepala pendeta di kuil Joko-Ji di kota itu.
Dia mengatakan, "Biasanya, umat Buddha tidak memiliki interaksi yang rutin dengan orang-orang dari sekolah (agama) yang berbeda, tapi saya pikir kita bisa bekerja sama dengan nama Buddhisme, yang menghargai keselamatan jiwa individu dan kehidupan.”
Nakajima menyebutkan bahwa kelompoknya disambut di luar negeri, dan yakin hal ini akan membantu mempromosikan tentang apa yang umat Buddha perjuangkan.
"Para pendeta Buddha (bhikkhu) umumnya kurang baik pada publisitas, meskipun secara individual mereka aktif dalam membantu yang lemah, seperti mengunjungi pasien rawat inap, dan korban bencana alam," kata dia. "Kami berharap untuk memperkuat hubungan publik kami dengan mengelola sebuah akun Facebook.”
Untuk menghindari potensi konflik dengan pemerintah atau pejabat sekolah Buddhis, kelompok ini akan mengambil bentuk organisasi yang longgar, di mana pendeta Buddha secara individu bisa mendukung kegiatan orang lain dalam pengentasan kemiskinan, memerangi diskriminasi dan bantuan bencana, kata Nakajima.
Umat Buddha umumnya merupakan warga dari negara-negara di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur, termasuk di Tibet yang merupakan wilayah otonomi di bawah pemerintahan China.
Doctors Without Borders yang juga dikenal dengan nama Medecins Sans Frontieres dalam bahasa Prancis, adalah sebuah organisasi non pemerintah untuk kemanusiaan yang berfokus pada penyediaan bantuan medis untuk orang-orang di zona perang atau wilayah yang terkena bencana.
Sedangkan Reporters Without Borders adalah kelompok pegiat yang berkampanye mempromosikan kebebasan pers. (AFP/ japantoday.com)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...