Montenegro Jadi Negara Eropa Pertama Umumkan Bebas Virus Corona
BELGRADE, SATUHARAPAN.COM – Montenegro menjadi negara pertama di Eropa yang bebas dari virus corona, kata Perdana Menteri Dusko Markovic dalam konferensi pers pada Senin (25/5) sore waktu setempat, sembari mengumumkan taman kanak-kanak dan bioskop akan dibuka kembali pekan depan, dan perlintasan perbatasan akan dibuka pada 1 Juni.
Montenegro, akan membuka kembali perbatasannya dengan negara-negara yang memenuhi kriteria Lembaga Kesehatan Masyarakat di negara tersebut, dengan kurang dari 25 kasus aktif per 100.000 penduduk, kata Markovic dalam konferensi pers yang disiarkan oleh televisi nasional RTCG.
Negara-negara itu meliputi Kroasia, Slovenia, Austria, Jerman, Polandia, Republik Ceko, Hongaria, Albania, dan Yunani.
Dia juga menjelaskan wisatawan tidak perlu melakukan tes COVID-19.
Selain itu, Markovic mengumumkan paket langkah-langkah ekonomi baru, terutama di sektor pariwisata, untuk merestrukturisasi ekonomi dalam jangka menengah.
Pertempuran Montenegro melawan COVID-19 berlangsung selama 68 hari. Selama periode itu, 324 orang dinyatakan positif, dengan sembilan meninggal dan 315 pulih.
Markovic memuji langkah isolasi mandiri dan karantina panjang selama 28 hari, serta tanggung jawab warga yang memungkinkan Montenegro untuk tidak memberlakukan keadaan darurat atau jam malam.
"Kami bisa memenangkan pertempuran ini hanya dengan (bekerja) bersama warga, bukan melawan mereka. Kami tidak ingin warga melawan kami, tetapi bersama kami, dan itu terbukti menjadi formula yang sukses," kata Markovic.
Menteri Kesehatan Montenegro Kenan Hrapovic juga mengatakan Montenegro merupakan "negara Eropa terakhir yang mengonfirmasi kasus COVID-19 dan menjadi negara pertama yang mengalahkan virus tersebut."
Dalam 24 jam terakhir, Montenegro menganalisis 140 sampel baru yang seluruhnya dinyatakan negatif COVID-19. (Xinhua/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...