Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:02 WIB | Selasa, 26 Mei 2020

Erdogan Cabut Larangan Cargo Israel, Sementara Kecam Tindakannya ke Palestina

Kargo tiba di Istanbul, Turki, dari Israel, pertama kali setelah 10 tahun larangan kargo Israel di Turki, pda hari Minggu (24/5). Pada hari yang sama Turki mengecam Israel atas rencana aneksasi ke wilayah Palestina. (Foto: Twitter / Al Arabiya)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Turki menegaskan dukungan negaranya untuk Palestina ketika dunia Muslim merayakan Idul Fitri. "Kami tidak akan membiarkan tanah Palestina ditawarkan kepada siapa pun," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pesan video di Twitter yang ditujukan kepada Muslim AS.

Namun ketika Erdogan menyatakan hal itu, pada hari yang sama sebuah pesawat mendarat di Istanbul, Turki dari Israel yang membawa kargo untuk pertama kalinya dalam 10 tahun. Perusahaan penerbangan Israel, El Al, mendarat di Istanbul, menurut sebuah tweet dari kedutaan besar Israel di Turki. Tweet itu menambahkan bahwa penerbangan itu akan membantu perdagangan antara kedua negara, menurut laporan Al Arabiya.

Pada bulan April, Turki juga mulai memasok peralatan medis ke Israel untuk membantu negara itu melawan pandemi virus corona, menurut laporan Bloomberg.

Garis Merah

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa al-Quds Al-Sharif, situs suci ketiga agama dan kiblat pertama kami, adalah garis merah untuk semua Muslim di seluruh dunia," kata Erdogan. "Jelas bahwa tatanan global telah lama gagal menghasilkan keadilan, perdamaian, ketenangan, dan ketertiban," katanya, menurut laporan kantor berita Turki Anadolu.

"Pekan lalu kami menyaksikan bahwa proyek pendudukan dan aneksasi baru, yang mengabaikan kedaulatan Palestina dan hukum internasional, diberlakukan oleh Israel," tambahnya.

Israel mengatakan akan mencaplok bagian-bagian Tepi Barat pada 1 Juli, sebagaimana disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, kepala partai Biru dan Putih.

Rencana tersebut telah menarik kemarahan di seluruh dunia, dan terutama kecaman tajam di Turki. Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, sehingga membuat semua pemukiman Yahudi di sana, serta aneksasi yang direncanakan dikatakan sebagai ilegal.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home