Moral akan Jadi Acuan Komisi III Memilih Hakim Agung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi III DPR hari ini akan kembali melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 12 calon Hakim Agung. Sebelumnya, pada Selasa (12/9), seluruh calon Hakim Agung telah memberikan makalah kepada para anggota Komisi III terkait visi dan misi sebagai Hakim Agung kelak.
Rencananya, dari 12 nama itu akan diambil empat nama yang akan mengisi posisi sebagai hakim agung di Mahkamah Agung. Anggota Komisi III, Nudirman Munir mengakui sampai saat ini pihaknya belum punya preferensi terhadap 12 nama calon hakim agung tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa masalah moral dan track record akan jadi acuan utama.
“Hari ini rencananya kita fit and proper test lagi. Kita memang belum punya preferensi. Tapi yang pasti masalah moral dan track record,” kata Nudirman di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (18/9).
“Kalau lagi fit and proper test mereka biasanya bagus, bahkan ada yang sampai nangis dan bilang akan patuh dan tidak melanggar. Tetapi jika setelah terpilih kemudian 80 persen berbeda, itu jadi masalah kita.”
Utamakan Hakim Karier
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya Trimedya Panjaitan mengatakan, pihaknya kemungkinan besar akan mencari hakim agung yang sudah berkarier. Sedangkan untuk calon yang non-karier akan diberi porsi sedikit. Trimedya juga mengamini perkataan rekannya Nudirman Munir bahwa aspek moral akan jadi pertimbangan utama DPR untuk mengangkat hakim agung kali ini.
"Kita juga melihat kebutuhan di sana ya (MA), ada yang pensiun dan meninggal, apakah itu pidana atau perdata. Secara umum kita mengambil sikap yaitu mengutamakan yang karier lalu sekitar 30 s/d 35 persen yang non-karier," kata Trimedya.
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...