Pengungsi Gunung Sinabung Perlu Pakaian Tebal
BRASTAGI, SATUHARAPAN.COM Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, aktivitas Gunung Sinabung sudah kembali normal. Namun, masih ada asap putih yang menyelimuti kawah gunung pascaerupsi dini (18/9) hari tadi. Pengungsi di tenda-tenda memerlukan pakaian tebal untuk menghangatkan diri di kawasan pengunungan itu.
Setelah kembali mengalami erupsi tadi malam, Rabu (18/9) dini Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, mengeluarkan abu vulkanik disertai dengan lava pijar. Abu vulkanik tersebut menyembur hingga ketinggian 1500 meter.
Dari daerah pantauan Desa Tiga Pancar, arah asap abu vulkanik itu bertiup menuju timur yaitu ke daerah Brastagi dan Sibolangit. Selain itu, terlihat pula lontaran batu pijar seismik dan lama gempa sekitar 5-20 detik.
Walaupun terjadi letusan yang disusul oleh gempa, kondisi para pengungsi masih aman. Sebanyak 1.700 warga dari lima desa telah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Tidak ada korban jiwa. Mereka menjadi pengungsi tambahan atas warga sebelumnya, 7.500 orang, yang sudah berada di tenda-tenda pengungsian akibat erupsi hari-hari sebelumnya," kata Sutopo.
Warga sekitar Gunung Sinabung saat ini dihimbau untuk menggunakan masker demi menjaga kesehatan. Sampai saat ini, mereka masih memerlukan bantuan berupa susu formula untuk balita dan pakaian hangat untuk anak-anak karena saat ini Brastagi bercuaca dingin dengan suhu sekitar 12 hingga 16 derajat celcius. Sewaktu mengungsi, mereka tidak sempat membawa barang-barang darurat yang diperlukan. (bnpb)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...