MPR: Silakan Unjuk Rasa Asal Jangan Anarkis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menanggapi aksi unjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Jakarta, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan unjuk rasa atau demo adalah hak warga negara tetapi jangan merusak dan anarkis.
“Silakan menyampaikan aspirasi itukan hak masyarakat dan mahasiswa. Tapi ingat ikuti aturan dan Undang-Undang yang berlaku jangan anarkis merusak sampaikan aspirasinya tujuannya apa bisa dipahami jelas pihak-pihak terkait tapi tidak timbulkan ketakutan kepada masyarakat,” kata Zulkifli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (12/1).
Politisi Partai PAN ini menilai untuk unjuk rasa merupakan salah satu cara menyampaikan aspirasi. Dan pihaknya belum mengetahui pasti para mahasiswa unjuk rasa di depan gedung DPR RI.
“Demo kan memang diperbolehkan dalam menyampaikan aspirasi. Saya belum tahu. Baru tahu sekarang. Nanti kita dengar apa yang disampaikan,” kata dia.
Sebelumnya ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM dari berbagai universitas di Jakarta dan sekitarnya menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Kamis (12/1).
Aksi unjuk rasa bertajuk “Bela Rakyat 121” menuntut kepada Pemerintah dengan menolak dan mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016. Selain itu mereka meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.
Unjuk rasa dari berbagai universitas di Jakarta, Depok, Banten, dan Bekasi berkumpul bersama di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) dan dilanjutkan dengan berjalan bersama menuju Istana Negara. Selain di Jakarta, aksi unjuk rasa juga digelar di 19 titik di Indonesia, di antaranya, Aceh, Padang, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung dan beberapa wilayah lainnya.
Berdasarkan informasi agenda yang disampaikan, estimasi jumlah mahasiswa diperkirakan mencapai 500 sampai dengan 700 orang. Aksi tersebut merupakan bentuk akumulasi kekecewaan dari para mahasiswa akibat kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat karena dampak dari kenaikan harga berbagai macam kebutuhan pokok seperti tarif dasar listrik, bahan bakar minyak, dan juga sayur mayur yang dirasa sangat membebani kehidupan masyarakat.
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...