MSF Desak Penyelidikan Independen Penyerangan Rumah Sakit
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Slogan “berhenti mengebom rumah sakit”, pada Selasa (3/11), berkumandang di tengah upacara penghormatan terakhir bagi para staf organisasi bantuan medis Doctors Without Borders (MSF) yang tewas akibat serangan udara militer Amerika Serikat terhadap sebuah rumah sakit di Afganistan pada bulan lalu.
Sekitar 250 orang menghadiri acara tersebut di sebuah taman di Kota Jenewa, Swiss. Presiden MSF, Joanne Liu, menegaskan penjelasan secara menyeluruh mengenai insiden di Kota Kunduz pada 3 Oktober silam merupakan satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya tragedi serupa.
Amerika Serikat, NATO, dan otoritas Afganistan melakukan penyelidikan secara terpisah atas serangan yang menewaskan 30 orang tersebut, namun MSF menginginkan penyelidikan independen oleh komisi pencari fakta internasional yang berbasis di Swiss.
Liu mengatakan penyelidikan independen sangat penting bukan untuk menghukum pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi di Kunduz, namun semata-mata mencari fakta.
“Kami tidak ingin menuntut satu negara atau negara lain. Kami menginginkan perlindungan bagi personel bantuan medis kemanusiaan di medan perang,” Liu menegaskan.
“Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa bisa terjadi… Itu merupakan satu-satunya cara agar kami dapat menghindari peristiwa seperti ini kembali terulang,” dia menambahkan.
Liu sebelumnya menyebut tragedi memilukan tersebut sebagai “penyerangan terhadap Konvensi Jenewa”, sementara MSF mengecam serangan AS sebagai kejahatan perang. (AFP)
Today We Say: EnoughKunduz One Month Later: Looking back on everything this hospital once was. http://bit.ly/1MFskmw #EvenWarHasRules
Posted by Doctors Without Borders/ Médecins Sans Frontières (MSF) on 3 November 2015
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...