MSF Rawat 100 Orang Lebih Akibat Pertempuran di Malakal, Sudan Selatan
JUBA SUDAN SELATAN, SATUHARAPAN.COM – Pertempuran hebat di Upper Nile, Unity, dan Jonglei negara Sudan Selatan telah menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan ratusan terluka. Dalam pertempuran terbaru ini, Médecins Sans Frontières (MSF, Dokter Lintas Batas) merawat 116 orang dengan luka tembak di Malakal dan Nasir, negara bagian Upper Nile.
“Pertempuran di Malakal dalam beberapa hari terakhir membatasi kemampuan kami untuk menjangkau orang-orang terlantar di lokasi tempat mereka berkumpul, dan menghambat orang-orang mendapat bantuan kemanusiaan yang sangat mereka butuhkan,” kata kepala misi MSF di Sudan Selatan Raphael Gorgeu dalam siaran pers hari Jum’at (17/1).
Lanjutnya, “Setiap hari kami terus merawat pasien luka-luka yang jumlahnya terus bertambah di rumah sakit kami, kami juga prihatin akan kondisi hidup ratusan ribu pengungsi di seluruh negeri ini. Sebagian besar melarikan diri dari rumah tanpa membawa perbekalan dan hanya memiliki sedikit makanan, air, dan akses layanan kesehatan.”
Kebutuhan medis penduduk terlantar semakin menambah tekanan pada berbagai fasilitas kesehatan, sementara beberapa klinik dan rumah sakit sudah kewalahan. MSF memperkuat tim daruratnya untuk merespons kebutuhan kesehatan dan kemanusiaan penduduk.
Beberapa minggu belakangan ini, tim darurat MSF telah memberi bantuan bagi pengungsi di Awerial, negara bagian Lakes di ibukota Sudan Selatan, Juba. Tim MSF juga telah mulai memberikan bantuan kepada pengungsi yang melarikan diri dari Bentiu ke Leer, di negara bagian Unity; di Nasir dan Malakal, negara bagian Upper Nile; di Lankien, negara bagian Jonglei; dan di Nimule, di negara bagian Eastern Equatoria yang terletak di perbatasan Uganda. Di luar negara Sudan Selatan, tim MSF mendukung Kementerian Kesehatan Uganda dan Kenya menyediakan layanan kesehatan dan air bersih bagi para pengungsi, dan sebuah tim juga tengah melakukan survei kebutuhan pengungsi di Ethiopia.
Pada saat yang sama, tim MSF di Sudan Selatan terus menjalankan program reguler di seluruh negeri. MSF kini menjalankan 15 program di sembilan negara bagian, dari sepuluh negara bagian yang ada di Sudan Selatan. Bulan lalu, tim MSF menangani 41.899 konsultasi, merawat 1.628 pasien rawat inap, melakukan 282 pembedahan, membantu 852 persalinan dan merawat 655 orang yang terluka akibat perang. Lima puluh ton persediaan medis dan logistik telah didistribusikan ke lokasi proyek.
MSF menyerukan kepada semua pihak konflik ini untuk menghormati integritas fasilitas medis, untuk memperbolehkan organisasi bantuan menjangkau komunitas yang terdampak, dan memperbolehkan pasien mendapat perawatan tanpa memandang asal usul atau etnisitas mereka.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...