Mufti Arab Saudi Ajak Umat Islam Hadapi NIIS
Mufti Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh bulan lalu menyebut Al-Qaeda dan NIIS sebagai musuh nomor satu Islam.
JEDAH, SATUHARAPAN.COM – Ulama senior Arab Saudi mengajak umat Islam untuk menghadapi kelompok jihad Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) yang disebutnya sebagai penindas. "Kelompok ini agresif, dan menindas, dan banyak menumpahkan darah," kata Mufti Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh, seperti dilaporkan AFP dari harian Al-Eqtisadiah, hari Minggu (7/9)
"Jika mereka memerangi umat Islam, maka umat Islam harus melawan mereka untuk menyingkirkan orang-orang dan agama yang jahat danyang membahayakan mereka," kata dia dalam menanggapi permintaan dari Irak untuk fatwa mengenai serangan terhadap NIIS.
NIIS atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dalam beberapa bulan menyerang dan menguasai wilayah utara Suriah dan Irak. Pemerintah Irak dibantu Amerika Serikat telah melancarkan serangan untuk mengakhiri kekuasaan NIIS.
"Mereka telah membunuh sejak mereka mulai perjuangan mereka. Pembunuhan oleh mereka penuh dengan mutilasi dan mengerikan yang mendistorsi (citra) Muslim," kata Sheikh.
Pernyataan dan permintaan fatwa itu datang terkait serangan AS dan usaha untuk membangun sebuah koalisi internasional yang luas untuk menyerang NIIS di benteng mereka di Suriah dan Irak.
Amerika Serikat bulan lalu melancarkan serangan udara terhadap kelompok militan ini di Irak, dalam mendukung sekutu mereka di pasukan pemerintah dankelompok suku, serta pejuang Kurdi Peshmerga di utara.
Bulan lalu, otoritas keagamaan tertinggi Arab Saudi itu mengatakan bahwa Al-Qaeda dan dan kelompok afiliasi jihad Islam, termasuk NIIS adalah "musuh nomor satu" Islam. Dia memperingatkan pemuda Muslim untuk menghindari "ajakan untuk jihad" yang dikeluarkan mereka, dengan alasan hal itu sebagai "sesat."
Jihadis NIIS telah berkuasa di Suriah bagian utara sejak awal pemberontahan terhadap pemerintah Bashar Al-Assad. Mereka melancarkan serangan ke Irak pada 8 Juni dan dengan cepat menguasai wilayah yang luas pada daerah berpenduduk Islam Sunni di sana.
Sementara itu, Raja Abdullahdari Arab Saudi pada 29 Juni berjanji dengan mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan segelintir teroris, menggunakan Islam untuk tujuan pribadi, untuk menakut-nakuti umat Islam atau melemahkan negara kita dan penduduknya." (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...