Muhammadiyah: Kiai Sahal Perekat Umat Islam Jateng
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Drs H Musman Thalib menilai KH Sahal Mahfudz sebagai sosok perekat seluruh umat Islam, khususnya di wilayah tersebut.
"Bukan hanya warga Nahdlatul Ulama (NU) saja yang kehilangan. Muhammadiyah sangat kehilangan atas kepergian beliau (KH Sahal), dan masyarakat seluruh Jateng," katanya di Semarang, Jumat (24/1).
Menurut Musman, KH Sahal merupakan sosok panutan bagi seluruh umat karena kebijaksanaannya dalam memandang setiap persoalan, termasuk perbedaan paham di antara kelompok-kelompok Islam.
Ia mengakui hubungan antara NU dan Muhammadiyah terjalin cukup erat dan baik, salah satunya karena para pemimpinnya, seperti KH Sahal memberikan keteladanan yang baik dalam menyikapi perbedaan.
"Hubungan antarkelompok masyarakat di tingkat `grassroot` tentunya dipengaruhi oleh hubungan para pemimpinnya. Beliau menjalin hubungan baik dengan seluruh kalangan, termasuk Muhammadiyah," katanya.
Apalagi, kata dia, kiprah KH Sahal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam merangkul semua golongan secara baik dan bijaksana sehingga diharapkan penggantinya bisa meneladani sosoknya.
Sebagai ulama, Musman mengatakan KH Sahal sangat menghargai dan menghormati segala perbedaan karena tidak ada alasan yang menjadikan perbedaan sebagai penghalang untuk terciptanya "ukhuwah".
"Beliau sangat bijaksana, pendapat-pendapatnya yang disampaikan selalu menyejukkan. Kalau pun pendapatnya berbeda, beliau menyampaikannya secara baik sehingga tidak menimbulkan perpecahan," katanya.
Ia mengaku bertemu pertama kali dengan KH Sahal sejak 1976, dan sewaktu tinggal di Kudus kerap bertemu dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu dalam berbagai kesempatan.
"Dulu, saya kan sempat tinggal di Kudus. Saya sering bertemu dan berdialog dengan beliau dalam berbagai kegiatan, seperti pengajian, sarasehan. Secara pribadi dan organisasi sangat baik," katanya.
Atas meninggalnya KH Sahal, Musman menyampaikan bahwa seluruh jajaran PW Muhammadiyah Jateng ikut berbela sungkawa dan sangat kehilangan atas kepergian tokoh ulama yang selama ini menjadi panutan umat.
Mbah Sahal, sapaan akrab KH Sahal Mahfudz, pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati, wafat pada Jumat, 24 Januari 2014 sekitar pukul 01.50 WIB di kediamannya di kompleks ponpes.
Ulama yang memiliki nama lengkap KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz itu lahir di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati pada 17 Desember 1937. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...