Muhammadiyah: Sistem Politik Tidak Boleh Memiskinkan Rakyat
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM – Organisasi keagamaan Muhammadiyah mengingatkan pemerintah dan politikus di negara ini untuk tidak menciptakan kebijakan politik yang dapat mengekang rakyat sehingga tidak bisa bangkit dari kemiskinan.
"Kemiskinan bisa karena sistem politik yang tidak memungkinkan seseorang menjadi kaya. Ini disebut kemiskinan struktural. Dia rajin tapi sistem yang tidak memberinya kesempatan untuk menjadi kaya," kata Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Muti, di Sampit, Jumat (4/3) malam.
Harapan itu disampaikan Muti saat menghadiri Musyawarah Daerah VI Muhammadiyah - Aisyiyah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah di Sampit. Ini menjadi salah satu penekanan yang disampaikannya kepada ratusan kader Muhammadiyah yang hadir.
Turut hadir dalam acara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, HM Yamin Muchtar, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Akmal Thamroh.
Selain sistem politik, kemiskinan juga bisa disebabkan terbatasnya ilmu atau sumber daya manusia, dan faktor kemalasan. Namun, istem politik yang tidak tepat, akan sangat merugikan rakyat.
Politik diakui berpengaruh besar terhadap rakyat. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan cukup kuat dipengaruhi oleh sistem dan proses politik. Jika sistem politik tidak berpihak pada kepentingan rakyat kecil maka akan tergambar pada kebijakan yang dihasilkan.
Muti mengingatkan kepada seluruh warga Muhammadiyah yang mendapat kepercayaan menjadi pemimpin maupun jabatan lainnya untuk mengedepankan kepentingan rakyat. Setiap kebijakan yang akan diambil, harus dipertimbangkan secara matang kemungkinan dampaknya terhadap masyarakat.
Muhammadiyah menginginkan kadernya selalu berjuang dan memikirkan solusi terhadap nasib rakyatnya. Sistem politik harus mendorong pada kebijakan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat untuk berubah menjadi sejahtera.
"KH Achmad Dahlan menyatakan, Muhammadiyah tidak ingin pemimpin yang gaib. Banyak pemimpin yang kalau rakyatnya ada masalah, dia hilang entah ke mana. Tapi kalau masalah selesai, dia datang bak pahlawan," kata Muti.
Muhammadiyah dibentuk untuk menjawab kegelisahan-kegelisahan seperti ini. Melalui berbagai kegiatan amal dan usahanya, warga Muhammadiyah diharapkan mengambil peran dalam mendorong terciptanya sistem politik dan pemerintahan yang kebijakannya benar-benar berpihak kepada rakyat.
Muhammadiyah mendukung penuh Islam berkemajuan yang kembali Alquran dan sunnah. Muhammadiyah tidak segan belajar dari orang lain jika tujuannya demi kebaikan.(Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...