Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 06:41 WIB | Senin, 04 Juli 2016

Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri pada 6 Juli 2016

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: muhammadiyah.or.id)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan maklumat nomor: 01/MLM/I.0/E/2016 tanggal 1 April 2016 , yang berisi tentang penetapan 1 Syawal 1437 H yang jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016.

Keputusan ini ditinjau berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal, ijtimak jelang syawal 1437 H terjadi pada Senin Kliwon, 4 Juli 2016 M pukul 18:03:20 WIB. Tinggi Bulan apda saat terbenam matahari di Yogyakarta (0= -0,7° 48’ dan n=110° 21’ BT) =-0,1 19’ 13’’ (Hilal Belum wujud) dan diseluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada dibawah ufuk.

Hal itu dikatakan oleh Muhammad Rofiq selaku Wakil Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada  hari Minggu (3/7) kepada website muhammadiyah.or.id.

Muhammadiyah saat ini menggunakan metode hisab Wujudul Hilal. Yakni memperhitungkan bulan baru berdasarkan  hilal yang telah terwujud.

 “Metode hisab wujudul hilal tidak mensyaratkan ketinggian hilal. Maka apabila terjadi ijtimak atau konjungsi, dan matahari telah tenggelam dan belum tenggelam berapapun ketinggiannya di akhir kalender bulan, maka dipastikan esoknya adalah bulan baru,” kata dia.

Kembali ditambahkan Rofiq, perihal awal Ramadan, Syawal, dan Idul Adha 1437 H pada tahun 2016 ini, berdasarkan perhitungan tingginya hilal yang lebih dari dua derajat, diyakini Pemerintah akan menetapkan tanggal bersama dengan Muhammadiyah.

“Insyaallah pada tahun ini umat muslim di Indonesia akan merayakan Idul Fitri bersama-sama, karena ketinggian hilal pada hari terjadinya ijtimak sudah memenuhi kriteria bulan baru, baik menurut standar Wujudul Hilal yang dipedomani oleh Muhammadiyah maupun Imkanur Rukyah dua derajat yang dipakai pemerintah,” kata dia.

PP Muhammadiyah juga melalui peryataan persnya nomor 328/PER/I.0/E/2016 menyatakan agar pelaksanaan Idul Fitri 1437 H hendaknya mengadakan silaturahim untuk mempererat persatuan, persaudaraan, kerukunan umat dan masyarakat dengan tetap mengamalkan prinsip hidup hemat, sederhana dan bersahaja.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home