MUI dan Ormas Islam Kecam Kekerasan di Tolikara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta organisasi masyarakat (Ormas) Islam mengecam keras tindak kekerasan yang terjadi terhadap umat Islam di Tolikara, Papua.
MUI bersama Ormas Islam mempelajari dan mendalami tragedi penyerangan terhadap jemaah shalat Idul Fitri di Lapangan Komando Rayon Militer (Koramil) 1402-11, Karubaga, Tolikara,Papua yang terjadi pada, Jumat (17/7).
Dalam kesempatan itu MUI dan juga Ormas Islam mengutuk keras tindak anarkis tragedi pembakaran kios serta Masjid Baitul Muttaqin yang menyebabkan jatuh korban dan telah melanggar Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Selanjutnya meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut tuntas dan menindak keras semua pihak yang telah terlibat sampai ke akar-akarnya dan meminta kepada pemerintah untuk membangun kembali Masjid dan seluruh kios.
Mendesak Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Papua untuk memproses hukum secara objektif, jujur, dan transparan bagi semua pihak yang terlibat, terutama aktor intelektual dibalik tragedi tersebut. Selain itu mendesak Pemerintah dan semua pihak untuk mewaspadai dan mencegah gerakan teror terhadap agama dan umat Islam serta agama-agama lain di Indonesia. Dan terakhir mengimbau kepada masyarakat umat Islam di Indonesia untuk dapat menahan diri agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindak kekerasan.
Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua MUI Maaruf Amin bersama dengan perwakilan sejumlah tokoh Ormas Islam di kantor MUI Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...