Loading...
FOTO
Penulis: Elvis Sendouw 18:11 WIB | Kamis, 07 Agustus 2014

MUI Tolak ISIS

MUI Tolak ISIS
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) bersama Forum Ukhuwah Islamiyah MUI memberikan keterangan terkait keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang telah masuk ke Indonesia di Kantor MUI Jakarta, Kamis (7/8). MUI menolak keberadaan ISIS dan menghimbau umat Islam di Indonesia agar tidak terprovokasi ajakan gerakan radikal tersebut sebagai upaya menangkal berkembangnya gerakan ISIS di Tanah Air. (FOTO: Antara)
MUI Tolak ISIS
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin (tengah) memberi keterangan saat diwawancarai wartawan usai pembukaan Muktamar Wanita Islam Alkhairaat (WIA) ke IV di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/8). Menteri Agama menegaskan Pemerintah Indonesia menolak keberadaan ataupun perkembangan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kemudian menjadi Islamic State (IS) di wilayah NKRI serta meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh atas ajaran maupun paham yang disebarkan organisasi tersebut. (Foto: Antara)
MUI Tolak ISIS
Koalisi Ormas Islam Indonesia (KOIIN) mendesak menolak kehadiran ISIS di Indonesia. (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Kami sampai pada kesimpulan, bahwa paham ISIS bertentangan dengan ajaran Islam, karena tidak menekan pada kedamaian sesuai dengan Rahmatan lil Alamin bahkan menjurus kepada teroris,” ujar Din dalam Jumpa Persnya di kantor MUI Pusat, Jln Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2014).

Ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari rapat tertutup Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terdiri dari ormas-ormas Islam, membahas masuknya gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia.

Ia juga menegaskan bahwa adanya pernyataan bahwa MUI mendukung gerakan "Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)" adalah pernyataan sesat dan menyesatkan.

"Kami tidak menanggapi pandangan orang-perorang tapi ada pernyataan MUI mendukung ISIS itu sesat dan menyesatkan," kata dia. Din mengatakan ormas-ormas dan lembaga-lembaga Islam di Indonesia menolak keberadaan gerakan ISIS, karena dinilai sangat potensial memecah belah persatuan umat Islam dan menggoyahkan NKRI.

Din mengaskan bahwa ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara bangsa.

MUI juga mengimbau umat Islam tidak terprovokasi ajakan gerakan ISIS sebagai upaya menangkal berkembangnya gerakan ISIS di seluruh Tanah Air.

"Kita harus tingkatkan kewaspadaan dan menyerukan kepada lembaga-lembaga Islam untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak dimanfaatkan oleh kelompok tersebut," kata Din Syamsuddin. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home