Mujica, Presiden Termiskin Dunia Tolak Uang Pensiun
URUGUAY, SATUHARAPAN.COM – Mantan pemimpin Uruguay Jose Mujica, yang dijuluki "presiden termiskin di dunia", karena gaya hidupnya yang sederhana, mengatakan dia tidak ingin menerima uang pensiun untuk jabatannya sebagai senator.
Mujica mengundurkan diri pada hari Selasa (14/8) sebagai senator yang dijabatnya sejak 2015, sesudah lima tahun masa jabatannya sebagai presiden berakhir.
Dia mengatakan dia tidak akan menuntaskan masa jabatannya sampai 2020 nanti karena dia "telah lelah setelah perjalanan jauh".
Mantan pemimpin pemberontak sayap kiri itu kini berusia 83 tahun.
Surat resmi pengunduran diri Mujica disampaikan kepada Ketua Senat, Lucia Topolansky, yang juga wakil presiden Uruguay dan istri Mujica sejak 13 tahun lalu.
Di dalamnya dia mengatakan, “motif (untuk mengundurkan diri) bersifat pribadi, saya akan menyebutnya kelelahan setelah suatu perjalanan jauh.”
"Betapa pun, sepanjang pikiran saya masih jalan, saya tidak dapat akan mengundurkan diri dari solidaritas dan pertarungan gagasan," tulisnya pula.
Mantan Pemberontak Berharta VW Biru
Mujica dikenal terang-terangan dan kadang-kadang berbicara tanpa tedeng aling-aling, juga meminta maaf kepada "setiap rekan saya mungkin secara pribadi terluka dalam panasnya perdebatan".
Pada tahun 2013, ia harus meminta maaf kepada presiden Argentina waktu itu, Cristina Fernandez de Kirchner, karena menyebut dia "nenek tua", dan memberi label menyebut suaminya yang juga mantan presiden, Nestor Kirchner, "lelaki bermata juling".
Pernyataan itu, terekam pada konferensi pers, ketika dia tidak menyadari bahwa mikrofonnya menyala.
Pada tahun 2016, dia mengatakan bahwa presiden Venezuela, Nicolas Maduro, "sesinting seekor kambing".
Tapi gaya hidupnya yang membumi, dan sikapnya yang menolak tinggal di istana kepresidenan selama masa jabatannya membuatnya luar biasa terkenal.
Sampai sekarang pun, dia dan istrinya, sesama pejuang gerilya dan sudah merupakan pasangan hidupnya jauh sebelum mereka menikah pada tahun 2005, tinggal di sebuah perkebunan bunga sederhana di pinggiran Montevideo.
Saat menjabat sebagai presiden, dia menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk amal, dan satu-satunya harta yang dia miliki ketika dia menjabat pada tahun 2010, adalah Volkswagen Beetle buatan tahun 1987.
Beetle warna biru muda itu menjadi begitu terkenal, hingga ditawar $1 juta (Rp14 miliar) pada tahun 2014, tetapi ia menolak, karena, katanya, dia tidak akan bisa membawa anjingnya yang berkaki tiga tanpa VW itu.
Surat pengunduran diri Mujica tidak mengejutkan, karena dalam penampilan terakhirnya di Senat pada 3 Agustus, dia sudah mengumumkan akan mengirimkan surat itu.
Saat sidang waktu itu, beberapa lawan politiknya mengatakan bahwa mereka tidak yakin apakah harus percaya bahwa dia akan pensiun dari politik aktif untuk selamanya.
Senator Luis Alberto Heber, merujuk pada desas-desus bahwa Mujica mundur justru untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk kedua kalinya pada 2019 nanti.
"Kami tentu berpikir bahwa sangat bagus bahwa Anda ingin menghabiskan waktu luang Anda beristirahat, ketimbang bekerja menentang pihak kami. Kami kami berharap Anda bisa beristirahat dengan tenang,” katanya.
Sementara itu di media sosial, sejumlah penentangnya mengatakan, dia seharusnya meminta maaf atas apa yang dilakukannya saat menjadi anggota kelompok pemberontak sayap kiri bersenjata Tupamaros pada 1960-an dan 70-an. (bbc.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...