Mungkinkah Anak Mahir Bersih Diri Sejak Usia Dini?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Banyak orang tua yang masih kebingungan cara melatih putra-putrinya agar bisa melakukan bersih diri secara mandiri. Padahal sebenarnya banyak tindakan-tindakan sederhana yang bisa dibiasakan sebagai proses awal pembentukan karakter.
Pembiasaan di Sekolah
“Teman-teman sebelum makan kita harus mencuci tangan dulu ya, supaya tangan bersih.” ujar Farrell Adler Budianto, siswa TKK PENABUR Gading Serpong.
“Sehabis istirahat di kelas jangan lupa membereskan peralatan makan, supaya bisa kembali belajar dengan nyaman.” tutur Harvey Dominick, siswa TKK PENABUR Gading Serpong.
Pembiasaan hidup bersih telah diterapkan pada siswa TKK PENABUR Gading Serpong. Penanaman ini merupakan bagian penting dari pendidikan karakter anak usia dini.
“Contoh nyata dimulai dari guru dan staf di sekolah yang selalu menjaga kebersihan lingkungan. Pada siswa kami menerapkan program rutin seperti kegiatan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah bermain di luar, membuang sampah di tempatnya, dan merapikan peralatan setelah digunakan. Menanamkan kepada mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga dilakukan lewat permainan edukatif serta cerita interaktif.” jelas Zephania Maestronella, Kepala TKK PENABUR Gading Serpong.
“Kami percaya dengan pendekatan yang menyenangkan dan konsisten, kebiasaan menjaga kebersihan akan tertanam dalam kehidupan setiap anak sehari-hari.”
“Setelah diajarkan Miss di sekolah, di rumah aku jadi suka bersih-bersih. Aku senang membantu mama mengepel lantai dan membersihkan meja.” ujar Farrell yang punya cita-cita jadi petugas pemadam kebakaran.
Pengajaran kebersihan turut diterapkan Harvey sang Polisi masa depan di rumah, “Saat sakit flu aku bisa membersihkan hidung ku sendiri sekarang dan membuang tisu yang sudah terpakai ke tempat sampah. Aku juga suka membantu Mama mencuci piring.” tuturnya.
Selain mengajarkan kebersihan, TKK PENABUR Gading Serpong juga memiliki program pengenalan kesehatan gigi yang dipandu langsung oleh dokter gigi agar siswa tahu cara menjaga kesehatan gigi sejak dini.
Pembiasaan di rumah
Menurut Zephania dukungan orang tua sangat penting dalam upaya menanamkan kebiasaan bersih diri pada siswa, “Di sekolah kami berusaha menanamkan nilai-nilai kebersihan, namun peran orang tua di rumah menjadi kunci agar kebiasaan ini terus dipraktekkan secara konsisten oleh anak.”
Zephania menerangkan orang tua dapat menjadi contoh teladan dalam menjaga kebersihan diri. Misalnya dengan mencuci tangan bersama anak sebelum makan, mengajarkan anak cara menyikat gigi yang benar, dan memastikan anak mandi tepat waktu serta mengenakan pakaian yang bersih setiap hari.
“Komunikasi antar sekolah dan orang tua terus kami dorong sebagai bentuk memberikan edukasi tentang pentingnya kebersihan bagi kesehatan. Kami percaya dengan bekerja sama anak merasa lebih didukung dalam membangun kebiasaan bersih diri. Kebiasaan yang baik ini akan tertanam lebih kuat ketika anak melihat keselarasan antara apa yang diajarkan di TKK PENABUR Gading Serpong dan yang diterapkan di rumah.” tutur Zephania.
Bersih menopang kepercayaan diri
Zephania percaya bahwa dalam masa emas perkembangan siswa, kebiasaan baik akan dapat tertanam lebih kuat dan berkelanjutan hingga dewasa. Selain itu, melalui penerapan kebersihan diri sekaligus mengajarkan siswa tentang kedisiplinan, kemandirian, dan membangun rasa percaya diri.
“Anak akan merasa lebih nyaman dan percaya diri ketika tubuh mereka bersih, sehingga ini juga berdampak positif terhadap interaksi sosial mereka di lingkungan sekolah dan rumah.” ucap Zephania.
Dengan demikian, mengajarkan kebersihan diri sejak dini bukan hanya soal menjaga kesehatan, tetapi menjadi bagian penting dari pembentukan karakter anak yang bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki kepedulian terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitarnya.
Editor : Eti Artayatini
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...