Musim Panas di Saudi, Tips Kesehatan bagi Jemaah Haji
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Data Kemenkes beberapa tahun terakhir menyebutkan, gangguan pernapasan menjadi penyakit paling banyak dialami jemaah haji Indonesia. Lebih dari 50 persen jemaah haji terkena keluhan saluran pernapasan, antara lain asma, pneumonia, bronkhitis, TB paru, dan lain-lain.
Kebanyakan jemaah haji yang mengalami gangguan pernapasan adalah perokok. Hal ini diungkapkan oleh dr Yanuar Fajar, Kepala KKIH Madinah.
“Jemaah haji Indonesia yang sakit rata-rata perokok. Kebiasaan tersebut menjadi pemicu timbulnya gangguan saluran pernapasan, apalagi iklim dan cuaca di Arab Saudi sangat berbeda dengan di Indonesia,” ia menjelaskan.
Demi mengatasi hal tersebut, dokter spesialis paru ini pun berbagi tips kepada jemaah haji Indonesia agar dapat menjaga kesehatan selama beribadah haji.
Pertama, perbanyak minum. Kondisi panas dengan tingkat kelembaban rendah membuat tubuh mudah kehilangan cairan. Maka, jemaah haji harus banyak minum dengan jumlah minimal 8 gelas sehari.
“Banyaklah minum air putih. Tidak perlu takut sering buang air kecil karena di sana tersedia banyak toilet,” Yanuar mengimbau.
Kedua, makan dengan teratur. Haji adalah ibadah fisik, oleh karena itu diperlukan banyak energi yang bisa diperoleh dari makan. Apalagi sekarang Kemenag sudah menambah jumlah konsumsi. “Pergunakanlah fasilitas itu dengan baik,” katanya.
Ketiga, istirahat yang cukup. Selain makan dan minum, istirahat yang cukup sangat diperlukan jemaah haji. Boleh ibadah, tapi harus pandai pula mengatur waktu istirahat.
Keempat, membuat sirkulasi udara yang baik. Membuka jendela kamar/pondok di pagi hari akan membuat sirkulasi udara menjadi baik. Cukup buka jendela hingga pukul 7 pagi, membiarkan udara segar di luar masuk ke kamar.
Kelima, menghentikan kebiasaan merokok. Sebelum keberangkatan sampai selesai proses ibadah haji, jemaah diimbau untuk menghentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat memperparah kondisi gangguan pernapasan. Karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu jemaah menjaga kondisi kesehatan selama ibadah haji berlangsung.
Keenam, membawa obat-obatan pribadi. Jemaah yang memiliki riwayat penyakit dengan obat khusus diharapkan membawa obat-obatan pribadi. Dikhawatirkan obat tersebut tidak tersedia di layanan kesehatan jemaah.
Dr Yanuar berharap tip tersebut dapat membantu jemaah haji agar lebih bisa mempersiapkan diri menghadapi proses ibadah haji. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...