Muslim India Tentang Kekerasan terhadap Umat Hindu di Pakistan
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - “Muslim di India harus berbicara mengenai aksi kekerasan yang dilakukan terhadap penganut agama Hindu di negara-negara seperti Pakistan dan Bangladesh,” ujar Ghulam Nabi Azad, pemimpin Kongress, pada Kamis (17/11).
Azad menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah seminar bertajuk “Peranan Umat Muslim dalam Penguatan Demokrasi” yang diselenggarakan oleh National Tricolour Association of India, sebuah organisasi nonprofit.
“Memang ada laporan kekerasan terhadap umat Muslim, namun juga ada kekerasan terhadap umat beragama lain, khususnya umat Hindu, di negara kita. Dan mereka pun menyuarakannya sama seperti kita. Tetapi, kenapa kita tidak mau menyuarakan kekerasan terhadap saudara-saudara kita umat Hindu di Pakistan dan Bangladesh?” Azad mempertanyakan.
Azad mengalamatkan kalimatnya kepada Pemerintah India. Bagi Azad, demokrasi di India nyaris hilang sejak National Democratic Alliance (NDA) berkuasa. Dia menambahkan Muslim di India harus berani bersuara terhadap kekerasan yang terjadi di negara-negara tetangga.
Dua pembicara seminar lain juga berbicara mengenai kediaman atau keheningan komunitas Muslim India terhadap kekerasan atas umat beragama lain yang terjadi di negara tetangga. Mereka menyampaikan kekerasan terhadap umat Hindu di mana mereka dianiaya dan tempat ibadahnya dirusak.
“Tetapi apakah kita, umat Muslim, bersuara menentang kekerasan itu? Kita harus bersuara melawan ketidakadilan, sama seperti saudara-saudara kita Hindu yang mayoritas di India membela kita bila kita mengalami kekerasan,” ujar dua pembicara tersebut.
“Pergerakan ini seolah dihambat. Semua koran dan saluran TV hanya memuat Perdana Menteri Narendra Modi. Oposisi seperti disingkirkan. Tidak ada lagi media yang bebas. Kalau Anda membaca koran di India, setiap hari ada 10 – 20 foto Modi,” ujar Azad. (thenews.com.pk/spw)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...