Muslim Inggris Kecam NIIS Sebab Bunuh Alan Henning
• Pemuka Muslim Inggris mengatakan NIIS bukan sedang berjihad.
• Alan Henning ditangkap saat sedang mengantarkan bantuan medis.
• Inggris akan melakukan pembalasan setimpal.
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Kelompok Muslim Inggris bergabung dengan Perdana Menteri David Cameron, Sabtu (4/10) mengecam pemenggalan pekerja kemanusiaan Alan Henning oleh gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Doa-doa untuk sopir taksi berumur 47 tahun dipanjatkan di masjid-masjid di seluruh Inggris pada Salat Idul Adha, saat keluarganya mengatakan mereka tenggelam dalam kesedihan.
Cameron menyebut Henning sebagai pria lembut yang berusaha membantu orang lain. Dan, warga Inggris akan melakukan segalanya untuk menghancurkan pembunuhnya.
Media Inggris menggambarkan Henning sebagai orang biasa, setengah baya, non-Muslim yang telah memberikan waktu dan meninggalkan seorang istri dan dua anak remaja untuk membantu teman-teman Muslim dalam konvoi bantuan informal untuk para korban perang sipil Suriah.
“Kami akan menggunakan semua aset yang kami miliki ... untuk mengalahkan organisasi ini, yang benar-benar kejam, tidak masuk akal dan biadab dalam memperlakukan orang,” kata Cameron dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi setelah bertemu kepala angkatan bersenjata Inggris dan badan-badan intelijen .
Henning ditahan di Suriah selama sembilan bulan sebelum video diunggah di YouTube pada Jumat yang menunjukkan dia berlutut di tengah gurun di samping pria bertopeng memegang pisau.
Pria itu berbicara sebentar dengan aksen Inggris selatan sama dengan pembunuh sandera sebelumnya, banyak dijuluki “Jihad John”.
Sebuah video kedua menampilkan seorang terlihat seperti warga Inggris yang mencemooh Cameron karena gagal mengirim pasukan darat. Kini orang tersebut diperiksa oleh polisi pada Sabtu, kata kantor juru bicara kantor Perdana Menteri.
Henning adalah sandera keempat Barat yang dipenggal militan NIIS, yang telah diserang jet tempur AS, Inggris, Prancis, dan Arab sejak NIIS merebut wilayah yang sangat luas Irak dan Suriah.
Kasusnya telah mendorong gelombang permohonan pembebasannya dari para pemimpin Muslim Inggris.
Shuja Shafi, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, yang menyebut pembunuhan itu sebagai “perbuatan tercela dan ofensif.”
Tindakan Pengecut
Imam Asim Hussain Masjid Manchester mengatakan pembunuhan itu adalah “tindakan pengecut dan pidana kebrutalan mengerikan, oleh kelompok yang tidak mewakili Islam sama sekali.”
Konvoi bantuan Henning itu telah membawa bantuan untuk rumah sakit di barat laut Suriah Desember lalu ketika dihentikan oleh orang bersenjata.
Kekhawatiran atas keselamatannya telah tumbuh sejak parlemen Inggris bulan lalu mengotorisasi keterlibatan Inggris dalam serangan udara terhadap NIIS di Irak.
Dalam video YouTube, Henning tampaknya membaca surat sebelum dibunuh. “Karena keputusan parlemen kita untuk menyerang NIIS, saya anggota masyarakat Inggris, sekarang akan membayar harga untuk keputusan itu,” kata dia.
Para pemimpin Muslim Inggris ini pada waktu lalu dituduh enggan terbuka mengecam ekstremisme Islam. Namun, kasus Henning ini memicu respons untuk bersatu.
Bulan lalu, sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 100 imam dan pemimpin Muslim Inggris mengatakan ancaman terhadap Henning tidak memiliki dasar dalam Islam. “Ini bukan Jihad. Itu adalah perang melawan seluruh umat manusia,” kata petisi itu.
Istri Henning, Barbara dan dua anak remajanya mengatakan mereka hancur karena kehilangan seorang pria yang peduli tentang kesejahteraan orang lain. “Dia akan diingat untuk ini dan kami sebagai keluarga sangat bangga padanya dan apa yang dicapainya,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Pada Jumat, ayah dari wartawan John Cantlie, warga Inggris lain yang ditahan NIIS, meminta pembebasan anaknya.
Di Brussels, Layanan Aksi Eksternal Uni Eropa mengatakan bahwa Uni Eropa “berkomitmen untuk berkontribusi dalam memerangi semua kelompok teroris yang membahayakan stabilitas regional dan global,” dan akan memastikan untuk “mengakhiri kampanye teroris ini yang mengerikan dan semua pelaku harus bertanggung jawab.”
ISIS Rilis Video Eksekusi Henning
Kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) pada Jumat mengklaim bertanggung jawab atas eksekusi pekerja bantuan asal Inggris bernama Alan Henning dalam sebuah video yang menampilkan eksekusinya.
Dalam video tersebut, yang hampir mirip dengan tiga video eksekusi sebelumnya, seorang militan ISIS bertopeng juga memperlihatkan seorang sandera yang ia identifikasi sebagai warga Amerika bernama Peter Kassig.
Video itu, ditemukan secara online oleh lembaga swasta pemantau terorisme yaitu SITE, dimulai dengan kabar terbaru mengenai voting parlemen Inggris pada pekan lalu yang mengesahkan serangan udara terhadap ISIS di Irak.
Lalu adegan video itu beralih kepada Henning, yang sedang berlutut di lokasi gurun dan mengenakan seragam tahanan berwarna oranye, dengan seorang militan bertopeng berdiri di sebelahnya sambil membawa pisau tempur.
Henning menjelaskan di hadapan kamera bahwa sebagai warga Inggris, dia terpaksa membayar konsekuensi atas voting parlemen itu.
Lalu militan tersebut, yang memiliki aksen Inggris serupa seperti eksekutor dalam video eksekusi sandera Inggris sebelumnya yaitu David Haines, memperingatkan kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron.
“Kematian David Haines akibat keputusan Anda, Cameron. Alan Henning juga akan dieksekusi, namun kematiannya akibat keputusan parlemen Inggris,” katanya, lalu mengeksekusi sandera tersebut.
Setelah video pemenggalan itu beralih ke adegan serupa di mana sang eksekutor memperkenalkan seorang pria bernama Kassig, yang dikabarkan merupakan seorang pekerja bantuan AS berusia 24 tahun yang menghilang di Suriah.
“Obama, Anda memulai serangan udara di Syam, yang terus menyerang orang-orang kami,” ujar militan itu, dengan menggunakan istilah bahasa Arab untuk Suriah dan Levant.
“Jadi sepantasnya kami terus mengeksekusi rakyat Anda.”
Video itu berakhir dengan ditampilkannya sandera kedua tanpa terluka sedikit pun.
AS: Video Eksekusi Alan Henning Contoh Kebrutalan ISIS
Gedung Putih pada Jumat mengatakan video eksekusi sandera Inggris bernama Alan Henning merupakan contoh “kebrutalan” lainnya dari ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Penasihat kontraterorisme Presiden Barack Obama yaitu Lisa Monaco mengatakan Washington mengambil langkah-langkah untuk mengonfirmasikan keaslian rekaman video tersebut.
“Jika pada kenyataannya video itu asli, maka itu aksi kebrutalan ISIS lainnya dan simpati kami terhadap pekerja bantuan Inggris tersebut yang kami yakini dieksekusi dalam video itu,” ujarnya.
“Sekali lagi ini contoh jelas lainnya atas kebrutalan milisi ini dan alasan yang presiden sudah sampaikan serta berupaya dalam cara yang komprehensif untuk menumpas dan menghancurkan ISIS.”
ISIS sebelumnya mengklaim bertanggung jawab atas eksekusi Henning, seorang pekerja bantuan, dalam video yang menampilkan eksekusi dirinya. (dailymail.co.uk/AFP)
Artikel tentang kasus pemenggalan oleh NIIS
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...