Muslim Singapura Berkontribusi bagi Kemajuan Negara
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Penanggung Jawab Urusan Muslim Singapura, Yaacob Ibrahim, mengatakan generasi muda Muslim Singapura berkontribusi konstruktif kepada masyarakat.
“Banyak kelompok Muslim yang memberikan kontribusi untuk kegiatan yang konstruktif di Malaysia antara lain membantu orang miskin korban banjir di Malaysia, membawa makanan kepada orang miskin dan kepada yang membutuhkan. Besar harapan kami para pemuda Muslim Melayu berada di jalur yang benar,” kata Yaacob Ibrahim pada sebuah acara yang diselenggarakan Dewan Agama Islam Singapura, atau MUIS yang terletak di sekitar daerah Kampong Glam seperti tertuang channelnewsasia.com, Sabtu (30/5).
Yaacob menanggapi pertanyaan para pewarta yang menyatakan bahwa saat ini generasi muda dapat melakukan hal yang baik, Yaacob menyatakan demikian dalam kaitan dengan penangkapan dua pemuda terkait tindakan terorisme di Singapura.
Kementerian dalam negeri Singapura pada Rabu (27/5) menahan dua remaja Singapura terkait aktivitas terorisme pada April dan Mei. Satu remaja berusia 19 tahun dan lainnya 17 tahun. Salah satunya adalah Arifil Azim Putra Norja'i yang ditangkap pada April lalu, merupakan warga Singapura pertama yang ditangkap, karena merencanakan serangan teror di Singapura. Penyelidikan mengungkap bahwa Azim menjalani radikalisasi sejak 2013, saat mulai membaca propaganda kelompok militan di internet. Dia kemudian ingin bergabung dengan ISIS. Azim yang mendukung ideologi radikal dan cara kekerasan ISIS, membuat pertemanan dengan sejumlah orang di internet, yang dianggap dapat membantunya bergabung dengan ISIS.
Yaacob mengajak generasi muda muslim singapura bergabung ke MUIS yang didedikasikan oleh dermawan untuk tujuan keagamaan dan amal.
MUIS juga bekerja sama dengan Badan Warisan Nasional untuk berbagi informasi secara online kepada masyarakat luas untuk memahami makna warisan di berbagai tempat bersejarah di Singapura. Dr Yaacob mengatakan jejak adalah latihan penting untuk mengingatkan pemuda asal dan tujuan Islam.
“Sementara kita merayakan warisan ekonomi kita, kita juga merayakan aset dan warisan budaya, saat ini kita harus merasakan apa yang dapat Anda lakukan sebagai seorang Muslim untuk membangun Singapura,” kata Yaacob.
Dr Yaacob menambahkan bahwa masyarakat harus terus menjalani kehidupan mereka, namun tetap waspada dengan provokasi memojokkan Muslim.
“Jika besok anak Anda menunjukkan beberapa perilaku memberontak Anda akan ingin tahu apa yang terjadi. Jika besok dia menjadi sedikit lebih religius, anda harus cari tahu apa yang terjadi,” kata dia. (channelnewsasia.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...