Muslim Yordania Ramai-ramai Bantu Umat Kristen Rayakan Paskah
AMMAN, SATUHARAPAN.COM - Setelah serangan terhadap dua gereja di Mesir pekan lalu, para pemuda Muslim Yordania meluncurkan inisiatif membantu ibadah Paskah umat Kristen dengan cara melindungi gereja-gereja di seluruh kerajaan itu pada hari Minggu (16/04) sebagai aksi solidaritas.
Kelompok ekstrem yang sudah dikutuk di seluruh dunia, ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap dua gereja Koptik di Mesir di Tanta dan Alexandria pada hari Minggu Palma (09/04), yang menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 100 orang, Banyak dari mereka yang jadi korban adalah anak-anak.
Salah seorang pemuda Muslim Yordania, Kazem Kharabsheh menulis, sebagaimana dikutip dari Jordan Times: “Pada hari Minggu, saudara-saudari Kristen kita akan berada di gereja beribadah, (dan) kelompok ekstremis mengancam keamanan nasional kita ... teman-teman Muslim saya dan saya akan berada di Balqa, melindungi gereja dan umat.”
Belum ada ancaman langsung oleh teroris untuk menyerang gereja-gereja di Yordania, meskipun ISIS telah berulang kali mengeluarkan laporan ancaman terhadap keamanan Kerajaan.
Warga Balqa lainnya, Fayez Ruqeidi, menambahkan tindakan sukarela mengamankan gereja-gereja dimaksudkan untuk menegaskan kesatuan Yordania dan untuk membuat setiap orang bebas dari rasa takut dalam menjalankan ajaran agamanya.
Di Madaba, Hazem Al Fouqaha mengatakan banyak warga Muslim bertekad akan berdiri sebagai penjaga di depan gereja untuk menjamin keamanan orang-orang Kristen yang berada di dalam.
Saleh Abu Mahfoud dari provinsi Zarqa, 19 km dari Amman, mengumumkan kesediaannya untuk melindungi gereja di daerah itu, bersama dengan aktivis lainnya untuk menunjukkan solidaritas dengan orang-orang Kristen yang merayakan Paskah.
Aktivis di Ajloun menyuarakan hal yang sama. Dengan secara sukarela mengawal gereja, kata dia, akan “menunjukkan kepada dunia harmoni dan keramahan di Yordania” dan untuk menyajikan contoh dalam memerangi ekstremisme, xenophobia, dan radikalisme.
“Kami selalu bangga untuk mengatakan Yordania terdiri dari potongan mosaik yang harmonis," kata Hala Saadi, seorang warga Amman kepada The Jordan Times.
Ia sangat sedih melihat langkah-langkah keamanan ekstra ketat harus diambil yang menurut dia, sesungguhnya tidak perlu dilakukan di Yordania.
"Kami hidup di sebuah negara kecil dan kami tahu semua orang di sini,” kata dia.
Di Amman beberapa pos pemeriksaan keamanan dipasang di gerbang beberapa gereja di seluruh negeri, sebagai cara untuk menjamin perlindungan umat.
Pastor Rifat Bader dari Catholic Center for Studies and Media yang berkantor di Amman, mengatakan dipasangnya alat pemeriksaan di gerbang gereja hanya lah langkah normal untuk membantu personel keamanan, yang selalu hadir pada setiap acara keagamaan.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...