Mutko: WADA Ciut Nyali Periksa NBA-NHL
MOSCOW, SATUHARAPAN.COM – Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko menganggap otoritas yang bertanggung jawab atas doping di dunia WADA (World Anti Doping Agency) tidak berani melakukan tes doping terhadap atlet yang berlaga di Kompetisi Basket Amerika Serikat atau National Basketball Association (NBA) dan Liga Hoki Amerika Serikat atau National Hockey League (NHL).
“Saat ini tidak ada yang melakukan tes doping pada kompetisi itu,” kata Mutko seperti dikutip Los Angeles Times, hari Senin (28/3).
Mutko melontarkan kritik balik terhadap banyak negara yang mengecam Rusia karena lebih kurang terdapat 27 atlet yang terindikasi positif doping berbagai jenis obat-obatan.Mutko menganggap jika hanya Rusia yang diperiksa tidak adil, karena Amerika Serikat juga maju dalam hal olahraga.
Mutko mengkritik dua kompetisi profesional itu yang dia sebut kompetisi yang paling minim pengawasan anti doping. “Saya heran mengapa mereka (olahragawan Amerika Serikat, red) menjalani tes doping setiap empat tahun sekali, ketika datang ke Olimpiade,” kata Mutko.
Mutko menjelaskan saat ini opini publik sangat mengemuka dan mempengaruhi organisasi yang memiliki otoritas tertinggi terhadap doping di dunia tersebut.
Dia menyebut ada lembaga penyiaran atau media Jerman dan Inggris yang menyoroti keburukan kondisi olahraga di Rusia.
“Saat ini ada tekanan besar pada pengambil keputusan dalam anti doping terhadap Rusia. Kami lihat ada dampak, jika kita cermati akhir-akhir ini ada mendengar tentang hal-hal yang tak ada habisnya tentang Rusia,” kata dia.
Mutko mengambil contoh ekspose besar-besaran dari Sunday Times tentang beberapa atlet Rusia yang positif doping, dan obat-obatan yang disetujui negara adalah tayangan atau berita yang bertujuan menghancurkan prestasi sebuah kontingen atau negara.
“Kami beranggapan harus ada definisi yang sangat jelas antara tanggung jawab negara, olahraga dan organisasi publik,” kata Mutko
Mutko menjelaskan olahraga Rusia saat ini terbuka untuk pengawasan internasional. Dia menyebut lebih kurang ada 3000-an atlet di tim nasional Rusia dan sekitar 80 persen dari mereka yang berada di bawah pengawasan total oleh organisasi olahraga internasional.
“Kami adalah pemimpin dalam dunia olahraga, kami tidak merasa malu walau kami pernah berpredikat sebagai pemenang kami terus diperiksa,” kata Mutko.
Sharapova
Dalam kaitannya dengan doping, kasus terbaru dan paling menghebohkan yang menimpa petenis putri Rusia, Maria Sharapova.
Mutko menjelaskan organisasi anti doping dunia, WADA saat ini terlalu tergesa-gesa menetapkan meldonium sebagai obat terlarang.
“Saya tidak ingin menunjuk orang atau kesalahan pada dokter tertentu sebagai penyebab sanksi doping bagi Rusia,” kata Mutko.
Mutko sependapat dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Arkadi Dvorkovich yang menuduh banyak pengamat olahraga yang berusaha memojokkan Rusia dengan kasus doping tersebut.
“Kenyataannya begitu, kok, kita tidak pernah menyangkal bahwa atlet perlu untuk mengambil obat untuk tujuan pengobatan dan pemulihan,” kata Mutko.
Selain itu, dia mendapat informasi saat ini banyak atlet Rusia yang mengaku terakhir kali mengkonsumsi meldonium pada November atau Desember 2015.
“Kami meminta WADA apakah mereka melakukan penelitian mengenai saat mengkonsumsi meldonium, dan mereka mengatakan tidak, mereka tidak. Itu istilahnya sama seperti mengandalkan informasi pasien yang sama yang disediakan oleh produsen obat,” kata Mutko. (rt.com/latimes.com).
Editor : Eben E. Siadari
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...