Najib Razak Bantah Malaysia Bangkrut
PETALING JAYA, SATUHARAPAN.COM - Ketimbang menyampaikan pidato melalui tayangan yang sudah direkam sebagaimana biasanya, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak pada peringatan ulang tahun ke-58 kemerdekaan Malaysia pada 30 Agustus, berpidato secara langsung.
Ia berjanji tidak akan membiarkan Malaysia gagal kendati nilai tukar mata uang negara itu terus merosot.
Sembari menyerukan agar Malaysia mengadopsi semangat kemerdekaan tahun 1957, ia juga berjanji tidak akan membiarkan para penghasut menghancurkan negaranya.
Sebagaimana dilaporkan oleh thestar.com.my, dalam pidatonya Najib meminta masyarakat untuk menggunakan kotak suara dalam pemilihan umum untuk menilai pemerintah dan ia memohon masyarakat tenang sehingga ia dan timnya bisa fokus pada cara-cara untuk mengatasi tantangan saat ini.
Dia mengatakan, ada lima indikator yang menunjukkan bahwa Malaysia berada di jalur pembangunan yang benar.
"Yang pertama adalah bahwa kita masih mencatat pertumbuhan yang positif. Kami mencatat pertumbuhan ekonomi enam persen tahun lalu dan lima persen tahun ini," kata dia.
Ia juga menegaskan bahwa "Ini tidak seperti di tahun 1998 ketika ekonomi kita menyusut menjadi negatif tujuh persen."
Ia mengemukakan indikator lainnya, termasuk fundamental ekonomi yang kuat, pembangunan yang berhasil mengurangi angka kemiskinan dari 49 persen pada tahun 1970 menjadi 0,6 persen tahun lalu, dan Produk Domestik Bruto yang meningkat menjadi 47,2 persen.
Tidak lupa, ia menyebut bahwa Malaysia telah diakui sebagai negara paling kompetitif ke-12 di dunia.
"Kita bisa berhasil," katanya di KL Convention Centre.
Hadir pada acara itu Wakil Perdana Menteri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Menteri Transportasi, Datuk Seri Liow Tiong Lai, Menteri Kesehatan, Datuk Seri Dr S. Subramaniam, dan Kepala Sekretaris Pemerintah, Tan Sri Ali Hamsa.
Najib juga meminta masyarakat untuk tidak percaya pada rumor yang mengatakan bahwa Malaysia akan bangkrut.
"Tuduhan tersebut disebarkan oleh orang-orang dengan agenda tertentu," katanya.
Dia bersumpah untuk tidak membiarkan mereka dari "dalam dan luar" Malaysia menghancurkan bangsa.
Dia mengatakan bahwa selama Krisis Keuangan Asia 1998, pemerintah menyalahkan spekulan mata uang George Soros sebagai penyebab krisis.
Dia mengatakan Pemerintah juga telah memperkenalkan berbagai program untuk membantu mengatasi meningkatnya biaya hidup.
"Malaysia tentu bukan negara gagal. Dan kita tidak akan bangkrut."
Dia juga mengecam unjuk rasa Bersih 4 dan mengatakan hal itu tidak tepat.
"Negara ini dibangun di atas pengorbanan para pahlawan kita yang telah memberikan hidup mereka untuk memastikan orang-orang akan bebas dan hidup dalam damai," kata Najib.
"Itulah sebabnya kami menolak segala bentuk demonstrasi jalanan."
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...