Nakenit, Rintisan Antikanker yang Ditemukan Mahasiswa UB
MALANG, SATUHARAPAN.COM – Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, menawarkan suatu pembaruan dalam pengobatan kanker yaitu Nakenit (nanopartikel ekstrak kenikir dan kunyit).
"Nakenit yang kami desain memiliki campuran senyawa yang ada pada kenikir dan kunyit. Sebelumnya kedua tanaman tersebut memang sudah diketahui khasiatnya sebagai antikanker. Jadi diharapkan pencampuran keduanya dengan perbandingan tertentu dapat meningkatkan nilai antikankernya," kata Amila Safira Putri, mewakili tim penelitiannya, yang dilansir situs ab.ac.id, pada Rabu (29/5).
Amilia bersama dua temannya, Tri Dewi Octaviany dan Nopi Tri Wahyudi, dengan bimbingan Anna Safitri MSc PhD.
Mereka berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Masyarakat (PKM) tahun 2019, yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Setelah desain Nanokenit dihasilkan, akan dilanjutkan pada uji kanker yang sesungguhnya, agar tidak hanya menjadi desain tapi benar-benar mampu menjadi obat yang dapat membantu pemerintah dalam bidang kesehatan terutama dalam pengobatan kanker.
Nopi menambahkan, penghantaran nanopartikel dideskripsikan sebagai formulasi suatu partikel yang terlarut pada ukuran nanometer atau skala per seribu mikron. Nanopartikel ini memiliki kemampuan untuk menembus ruang-ruang antarsel yang hanya dapat ditembus oleh ukuran partikel.
"Pada kedua tumbuhan tersebut memiliki sifat toksik, sehingga dapat diguanakan untuk memprediksi keberadaan obat alam sebagai antikanker. Lalu kami ubah menjadi nanopartikel agar mampu lebih menembus pada dinding sel kanker," katanya.
Dewi mengatakan, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak jenis tanaman akan tetapi masih belum banyak diketahui potensinya. "Untungnya kenikir dan kunyit mudah didapatkan, jadi kami menggunakan tanaman tersebut serta ingin mengetahui potensi antikanker pada tanman tersebut," katanya.
Kanker masih merupakan salah satu permasalahan dunia dalam bidang kesehatan. Bahkan pada Tujuan Berkelanjutan ke-3 PBB ditekankan bahwa sepertiga kematian akibat penyakit tidak menular seperti diabetes dan kanker harus dikurangi. Menurut Badan Pusat Statistik, ada 8,2 juta kematian yang disebabkan oleh kanker pada tahun 2012 dan angka tersebut naik setiap tahunnya.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...