Nakertrans: TKI Kota Kupang Lebih Memilih Malaysia
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kota Kupang Yery Padji Kana mengatakan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari daerah itu lebih memilih Malaysia sebagai tempat bekerja dibandingkan negara lain.
"Tak ada alasan yang pasti dari TKI yang diberangkatkan ke Malaysia, namun yang pasti negeri jiran itulah yang mendominasi pengiriman TKI asal Kota Kupang," katanya di Kupang, Rabu (27/8).
Dia menambahkan, dari aspek pemetaan, ada sejumlah negara yang menjadi sasaran tujuan TKI asal Kota Kupang untuk bekerja demi meningkatkan kesejahteraannya, yakni Brunei Darussalam, Hong Kong, Taiwan, dan Singapura. Namun demikian, Malaysia menjadi negara pilihan terbanyak calon tenaga kerja Indonesia asal Kota Kupang, untuk dijadikan sebagai lahan mengumpul devisa.
Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Kupang pada 2013, mencatat hanya ada empat TKI asal Kota Kupang yang memilih bekerja di Hong Kong. Kesemuanya perempuan. Sementara untuk Singapura berjumlah sembilan orang, semuanya juga perempuan. "Sedangkan untuk negara penempatan Malaysia berjumlah 39 orang, terdiri atas tenaga keraja laki-laki 19 orang dan perempuan sebanyak 20 orang," katanya.
Dari data itu, secara akumulatif, jumlah TKI asal Kota Kupang yang sudah ditempatkan di sejumlah negera, berjumlah 52 orang, 19 laki-laki dan 33 tenaga kerja perempuan.
Untuk pengiriman dan penempatan TKI pada periode Januari-Mei 2014, tercatat ada 43 orang TKI asal Kota Kupang yang dikirim bekerja ke sejumlah negara, terdiri atas tenaga kerja laki-laki 19 orang dan tenaga perempuan 24 orang.
Khusus pencatatan pada Juni 2014 menyebutkan ada 14 tenaga kerja wanita yang sudah dikirim legal ke luar negeri. Sementara untuk Juli 2014, ada 24 orang TKI yang dikirim, terdiri atas sembilan laki-laki dan 15 tenaga kerja perempuan.
"Jadi jumlah keseluruhan tenaga kerja yang sudah dikirim ke luar negeri pada 2014 berjumlah 81 orang TKI, dengan rincian tenaga kerja laki-laki 28 orang dan tenaga kerja wanita 53 orang, dan hampir sebagian besar berada di Malaysia," katanya.
Yery berharap setiap warga yang hendak bekerja ke luar negeri mengikuti seluruh prosedur, dengan memilih perusahaan pengerah tenaga kerja legal, sehingga misi untuk mencari kehidupan yang lebih layak bisa tercapai dan aman. "Jangan sampai terbius ajakan dan rayuan sejumlah pengerah tenaga kerja ilegal, yang justru akan menjerumuskan ke jurang sengsara," katanya.
Dia juga berpesan agar calon TKI melakukan konsultasi ke pemerintah terkait, agar bisa diarahkan memilih perusahaan pengerah tenaga kerja yang andal dan legal, demi pencapaian tujuan, meningkatkan kesejahteraan dalam rumah tangga. (Ant)
Editor : Sotyati
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...