Nancy Pelosi: Bukti Nyata Trump Salah Gunakan Jabatan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ketua Kongres Amerika Serikat, Nancy Pelosi, mengatakan pada hari Kamis (21/11) bahwa ada bukti yang jelas Presiden Donald Trump telah menggunakan jabatannya untuk keuntungan pribadi dan merusak keamanan nasional. Namun belum ada keputusan impeachment akhir yang dibuat ketika pihak Partai Demokrat melanjutkan penyelidikan impeachment mereka terhadap presiden dari Partai Republik.
Pelosi, yang berbicara pada konferensi pers mingguannya, menegaskan kembali bahwa itu tergantung pada Komite Intelijen Kongres untuk menentukan bagaimana melanjutkan penyelidikan ketika para pembuat undang-undang terus mengumpulkan fakta dan mendengarkan para saksi.
"Buktinya jelas ... bahwa presiden telah menggunakan jabatannya untuk keuntungan pribadinya dan dengan demikian merusak keamanan nasional," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters. "Dia telah melanggar sumpah jabatannya."
Komite Intelijen yang dipimpin oleh Partai Demokrat pada hari Kamis melakukandengar pendapat publik yang merupakan hari kelima dan terakhir yang dijadwalkan terkait penyelidikan impeachment yang fokus pada kasus permintaan Trump dalam panggilan telepon pada 25 Juli, bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melakukan penyelidikan terhadap saingan politik Trump.
Penyelidikan juga memeriksa apakah pemotongan oleh Trump sebesar 391 juta dolar AS untuk bantuan keamanan ke Ukraina dimaksudkan untuk menekan Zelenskiy agar bersedia melakukan penyelidikan. Trump membantah bahwa dia melakukan kesalahan.
Penyelidikan itu dapat membawa Kongres menyetujui dakwaan formal terhadap Trump, yang dikenal sebagai pasal pemecatan.
Senat, yang sekarang dikuasai Partai Republik, kemudian akan mengadakan pengadilan apakah akan mencopotnya dari jabatan, meskipun beberapa senator Partai Republik telah mengkritik Trump sejauh ini.
Ditanya oleh seorang reporter apakah Kongres sekarang siap untuk mengajukan pasal-pasal impeachment terhadap Trump, Pelosi mengatakan: "Kami belum membuat keputusan."
Pihak Demokrat juga membiarkan terbuka kemungkinan audiensi tambahan oleh Komite Intelijen Dewan atau wawancara dengan saksi tambahan. "Kami belum selesai. Hari belum berakhir dan Anda tidak pernah tahu kesaksian apa dari satu orang yang mengarah pada kebutuhan akan kesaksian orang lain," kata Pelosi.
Dia sekali lagi mengeluarkan undangan kepada Trump untuk maju, mengatakan, "jika Anda memiliki informasi yang tidak patut... karena tampaknya seolah-olah fakta tidak dapat dibantah atas apa yang terjadi. Sekarang jika Anda bertolak belakang, jika Anda memiliki alasan untuk meyakinkan orang-orang bahwa ada sesuatu yang berbeda, di bawah sumpah, tolong beri tahu kami."
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...