Narkoba, Harga Menggiurkan Percepat Peredaran Luas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Anjan Pramuka Putra mengatakan harga jual sabu di Indonesia sangat menggiurkan para pengedar dengan keuntungan sangat besar.
"Kenapa banyak pengedar narkoba di Indonesia, karena bisnis narkoba cukup menggiurkan," kata Anjan di Jakarta, Jumat (20/2).
Anjan menjelaskan, harga jual sabu di Indonesia bisa tiga kali lipat lebih mahal daripada harga jual di Tiongkok.
"Di Tiongkok itu satu kilogram sabu harganya sekitar Rp 300 jutaan. Kalau sudah masuk Indonesia, itu satu kilogram bisa Rp 1 miliar. Jadi dengan modal Rp 300 juta mereka bisa untung Rp 700 juta," kata Anjan.
"Tingginya harga narkotika tersebut merupakan faktor yang membuat jaringan peredaran narkoba tersebar luas," kata Anjan.
Pada Jumat (20/2), Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap hasil operasi selama bulan Januari.
Dalam sebulan tim penyelidik berhasil mengungkap jaringan internasional yang memasukkan sabu dari Tiongkok, untuk diedarkan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dari operasi tersebut polisi menyita 8,1 kilogram sabu, 14 cartridge printer merek HP Laser Jet, dua mesin diesel mini, dan tiga senjata api beserta 17 peluru dari empat hasil tangkapan.
Printer dan mesin diesel tersebut digunakan oleh tersangka untuk menyembunyikan sabu, yang dikirim dari Tiongkok dengan jasa pengiriman paket melalui jalur Aceh.
Seluruh barang bukti tersebut diperkirakan senilai Rp14,5 miliar.
Polisi juga menangkap 11 tersangka yang tergabung dalam satu sindikat. Satu orang di antaranya terdapat warga negara Nigeria bernama Chukwudubem Shedrack Nwabueze. (Ant)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...