Nasrallah Kecam Jerman Yang Menyebut Hizbullah Organisasi Teroris
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Pimpinan Hizbullah Lebanon pada hari Senin (4/5) mengecam Jerman atas larangan pada kelompok itu dan tidak melakukan aktivitas di negara itu, dan menuduhnya tunduk pada tekanan Amerika Serikat.
Jerman menunjuk gerakan Hizbollah sebagai "organisasi teroris Syiah" pada hari Kamis pekan lalu, dan pasukan keamanannya menyerang masjid dan organisasi yang terkait dengan kelompok itu.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pimpinan Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, menyebutnya sebagai "keputusan politik yang mencerminkan kepatuhan Jerman terhadap kehendak Amerika dan untuk menyenangkan Israel".
"Ketika kami mengatakan kami tidak aktif di Jerman, kami bersikap jujur ââ100 persen," kata pemimpin kelompok yang didukung Iran itu.
Hizbullah didirikan pada tahun 1982 selama perang sipil Lebanon dan terlibat perang tahun 2006 melawan Israel. AS dan Israel telah lama menetapkannya sebagai kelompok teroris dan mendesak sekutu untuk mengikutinya.
Uni Eropa
Seperti Uni Eropa, Jerman sampai saat ini hanya melarang sayap militer Hizbullah sementara mentoleransi jaringan politiknya, yang merupakan kekuatan utama di parlemen Lebanon.
Nasrallah pada hari Senin mengatakan ia menduga lebih banyak negara UE akan mengikuti contoh Jerman, meskipun gerakannya telah menghentikan kegiatan "di seluruh dunia, dan di Eropa khususnya" beberapa tahun yang lalu.
Dia mengecam otoritas Jerman karena menyerang masjid dan asosiasi yang terkait dengan kelompok itu, dengan mengatakan "tidak perlu untuk tindakan biadab ini". Dan dia meminta pemerintah Lebanon untuk melindungi warga negaranya di Jerman.
Krisis Ekonomi Lebanon
Pemimpin Hizbullah juga memuji rencana krisis pemerintah Lebanon sebagai "langkah besar, penting" dan mengatakan setiap pembicaraan dengan IMF, dan tidak boleh secara membabi buta menyerahkan negara itu pada persyaratan yang tidak dapat ditanggungnya.
Dia mengatakan pemerintah (Lebanon) harus diberi kesempatan untuk mengatasi krisis keuangan dan ekonomi yang mengerikan di negri itu.
Nasrallah mengatakan bank lokal telah menghasilkan keuntungan besar selama bertahun-tahun dan sekarang harus turun tangan untuk membantu. Dia mendesak pemerintah, yang menandatangani permintaan bantuan IMF pekan lalu, untuk mencari solusi mengatasi melemahnya mata uang lokal dan kenaikan harga. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...