Pemerintah GNA Libya Tolak Tawaran Gencatan Senjata
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Libya yang diakui PBB dan berbasis di Tripoli, menolak tawaran gencatan senjata secara sepihak oleh Komandan Pasukan tentara Nasionl Libya (LNA), Khalifa Haftar. Asalannya, "tidak mempercayai" pengumuman yang dibuat oleh saingannya yang berbasis di wilayah timur itu.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia akan melanjutkan "pertahanannya yang sah," menyerang "segala ancaman di mana dan mengakhiri kelompok-kelompok yang melanggar hukum." Hal itu merujuk pada pasukan Haftar, yang melancarkan serangan di ibu kota pada April tahun lalu.
Sehari sebelumnya, jurubicara Tentara Nasional Libya (LNA), Ahmed Mismari, membenarkan bahwa pasukan yang berpangkalan di timur Libya akan melakukan gencatan senjata selama Ramadhan. Disebutkan bahwa gencatan senjata sementara itu atas permintaan komunitas internasional dan "negara-negara sahabat."
Baik LNA dan GNA yang berbasis di Tripoli telah mengatakan dua kali tahun ini bahwa mereka akan berhenti bertempur, tetapi ada peningkatan tajam dalam peperangan bulan lalu.
Libya telah terpecah sejak tahun 2014 antara GNA di Tripoli dan beberapa daerah lain di barat laut, dan pemerintahan paralel yang berbasis di Benghazi di timur. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...