Natal Baru

Konon ada sebuah Natal baru, Natal yang sama sekali berbeda… tersembunyi untuk ditemukan….

Natal yang tidak sekadar berisikan Santa Claus dengan rusa dan keretanya. Bukan pula mengenai bunda yang mencium Santa Claus di malam syahdu. Juga bukan tentang meluncur di salju, yang bahkan tidak pernah turun di negeri ini, sambil mendengarkan loncengnya berbunyi jingle bells.

Bukan Natal yang berpusat pada pohon gemerlap mewah yang menghiasi mal, hotel, rumah hunian… juga gereja. Bahkan tidak tentang tukar kado serta makan malam hangat bersama teman dan keluarga. Sama sekali bukan tentang bunga mistletoe… kaos kaki Natal… rangkaian bunga di pintu….

Natal baru ini adalah mengenai sebuah peristiwa yang mengubah hidup banyak orang. Pertama, hidup seorang perempuan belia… yang tidak pernah lagi menjalani hidupnya dengan mudah… namun ia dikenang sepanjang masa sebagai Sang Bunda Kudus. Kemudian hidup para kaum papa: gembala di padang sunyi, para kaum elite: majus di ujung kembara… dan hidup generasi demi generasi!

Natal baru ini mengenai Sang Bayi Kudus di dalam palungan… yang adalah hadiah itu sendiri… Anugerah teragung! Allah yang melawat dan tinggal bersama manusia… Imanuel.

Sesungguhnya ini bukan Natal yang benar-benar baru…. Ini adalah Natal purba… Natal pertama yang sejatinya terjadi. Kepada Natal itulah nurani rapuh ini ingin kembali….

Selamat Natal!

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com