NATO: Ukraina Akan Segera Dapat Bantuan Senjata Berat
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Ukraina dapat mengharapkan lebih banyak pengiriman senjata berat dari negara-negara Barat segera, kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dalam sebuah wawancara dengan media Jerman pada hari Minggu (15/1).
Kiev telah lama mendorong persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, tetapi negara-negara Barat enggan, dengan alasan kekhawatiran akan terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia. “Janji peralatan perang berat baru-baru ini penting, dan saya mengharapkan lebih banyak lagi dalam waktu dekat,” kata Stoltenberg kepada harian Handelsblatt.
Komentar tersebut muncul menjelang pertemuan pekan ini dari Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang mengoordinasikan pasokan senjata ke Kiev, di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. “Kami berada dalam fase perang yang menentukan,” kata Stoltenberg. “Oleh karena itu, penting bagi kami untuk menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk menang.”
Sejak invasi, Ukraina telah membangun momentum dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan. Awal bulan ini, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat masing-masing menjanjikan tank ringan AMX-10 RC Prancis, 40 kendaraan infanteri Jerman Marder, dan 50 kendaraan tempur Bradley.
Namun, tekanan tumbuh pada sekutu untuk melangkah lebih jauh dan menyetujui pengiriman tank tempur.
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, pada hari Sabtu (14/1) berjanji untuk menyediakan 14 tank Challenger 2 ke Ukraina, menjadikannya negara Barat pertama yang memasok tank-tank berat yang diminta Kiev.
Stoltenberg mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah melakukan kesalahan dengan menyerang Ukraina. “Dia melebih-lebihkan kekuatan angkatan bersenjatanya sendiri. Kami melihat kesalahan langkah mereka, kurangnya semangat, masalah kepemimpinan, peralatan yang buruk,” katanya.
Tetapi Rusia “telah menunjukkan bahwa mereka siap menanggung kerugian besar untuk mencapai tujuan mereka”. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...