Negosiator Oposisi Suriah Mundur

JORDANIA, SATUHARAPAN.COM – Pembicaraan damai untuk mengakhiri perang lebih dari limat tahun di Suriah tampaknya makin terseok-seok, setelah kepala negosiator oposisi dari Komisi Tinggi Negosiasi (HNC) menyatakan mengundurkan diri, hari Minggu (28/5).

Beberapa kali pembicaraan damai intra Suriah yang didukung oleh PBB di Jenewa dengan mediator Wakil Khusus Sekjen PBB, Staffan de Mistura, terus menemui kegagalan, karena pertempuran terus terjadi di Suriah.

Mohammed Alloush, yang juga anggota dari kelompok Jaysh al-Islam, memutusan mengundurkan diri karena pembicaraan intra-Suriah di kota Jenewa tidak berhasil,  menurut laporan situs berita Jordania, El-Dorar Al-Shamia, mengutip pernyataan Alloush.

Pembicaraan damai itu melibatkan delegasi pemerintah Suriah, serta tiga kelompok oposisi, HNC yang dibentuk di Riyadh, Arab Saudi, kelompok yang dibentuk di Moskow-Kairo dan kelompok Hmeimim.

Putaran terakhir perundingan intra-Suriah berlangsung di Jenewa pada 13-27 April. HNC keluar dari negosiasi itu, karena pertempuran terus-menerus terjadi di Suriah, dan menilai kurangnya kemajuan pada isu-isu kemanusiaan.

Mundurnya Mohammad Alloush juga dikonfrimasi oleh pernyataan yang diterima situs Al Arabiya. Dalam sebuah pernyataan yang diterimat oleh Reuters, Alloush mengatakan bahwa perundingan damai juga telah gagal membebaskan ribuan tahanan atau untuk mendorong Suriah menuju transisi politik tanpa Presiden Bashar Al Assad.

Para pihak yang didukung PBB juga belum menetapkan tanggal untuk memulai kembali pembicaraan damai setelah HNC menarik partisipasi mereka sampai situasi di lapangan berubah secara radikal.

Sebelumnya ada harapan bahwa pembicaraan damai dilakukan kembali bulan Mei, namun pertempuran terus berlangsung dan masih banyak wilayah di Suriah yang terkepung. Hal ini menyebabkan kemungkinan makin sulit oposisi terlibat dalam babak berikutnya perundingan.