Turki Protes AS Dukung Kurdi di Suriah
DIYARBAKIR, SATUHARAPAN.COM – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memprotes Amerika Serikat yang mendukung Kuredi di Suriah. Disebutkan diperoleh foto yang menunjukkan pasukan operasi khusus AS mengenakan lencana Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di pundak mereka dalam serangan di Raqqa.
"Ini bukan apa yang dijanjikan kepada kita," kata Erdogan pada hari Minggu (28/5) pada acara di Provinsi Diyarbakır.
"Saya orang yang percaya bahwa politik harus dilakukan dengan jujur. Oleh karena itu, sekutu kami, orang-orang yang bersama kami di NATO, tidak dapat dan tidak mengirim tentara mereka sendiri untuk Suriah, dengan lencana dari YPG," kata Erdogan, seperti dikutip media Turki, Hurriyet.
Kantor berita AFP merilis foto yang menunjukkan orang bersenjata berseragam diidentifikasi oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) sebagai pasukan AS pada operasi khusus di Provinsi Raqqa, Suriah utara pada 25 Mei. Beberapa dari mereka yang terlihat dalam foto mengenakan lencana YPG di pundak mereka.
YPG adalah sayap bersenjata Partai Uni demokrat Kurdi (PYD), yang mengatakan sebagai cabang Suriah dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK),dan oleh Turki keduanya (YPG dan PYD) dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Meskipun AS juga menunjuk PKK sebagai organisasi teroris, namun menilai PYD dan YPG sebagai sama dan mengatakan mereka mitra "terpercaya" dalam memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS).
AS: YPG Tak Terkait PKK
Pihak Pentagon mengatakan pada hari sabtu (27/5) bahwa itu adalah "tidak berwenang" dan "tidak pantas" untuk pasukan khusus AS memakai lencana YPG pada seragam mereka.
"Tindakan korektif akan diambil, dan kami telah berkomunikasi dengan banyak mitra militer kita dan sekutu militer di kawasan itu," kata juru bicara koalisi anti-ISIS, Kolonel Steve Warren mengatakan pada konferensi video dari Baghdad.
Warren mengatakan komandan memerintahkan pasukan itu untuk melepas lencana tersebut.
Menurut dia, pasukan khusus pernah mengenakan lencana milisi lokal di Afghanistan dan Irak di masa lalu, tapi sensitivitas politik berkaitan dengan YPG membuat praktik itu tidak pantas.
"Sensitivitas, pada kenyataannya, adalah dengan sekutu NATO," kata Warren. "Ini juga penting untuk memahami konteks strategis yang lebih besar, yang - dan saya pikir itu ketidaktepatan itu -. Adalah bahwa mereka tidak mengerti itu atau menghargai itu karena mereka harus memiliki"
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, mengatakan mereka memahami kekhawatiran Turki. Dan mengatakan bahwa Washington tidak menganggap YPG, yang beroperasi di Suriah, sebagai bagian dari PKK.
"Sehubungan dengan komentar Turki tentang foto itu, kami sudah sangat jelas... tentang keyakinan kami bahwa YPG tidak terhubung dengan PKK," kata Toner, seperti dilaporkan Hurriyet.
"Sebaliknya, kami percaya YPG serta kekuatan lain di Suriah utara secara efektif mengambil bagian berjuang melawan ISIS," tambahnya. "Dan kami akan terus mendukung mereka dengan membantu operasi.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...