Sekjen ULMWP Dilarang Masuk Papua Nugini
PORT MORESBY, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Octovianus Mote, mengatakan dirinya telah dilarang memasuki Papua Nugini, menjelang diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus Melanesian Sperhead Group (MSG) di ibukota negara itu. Padahal, ULMWP adalah anggota peninjau MSG dan secara resmi diundang untuk menghadiri KTT khusus tersebut.
Octo Mote bepergian ke Port Moresby untuk membantu pemerintah Vanuatu dan Kepulauan Solomon dalam mewakili Papua Barat pada konferensi pemimpin Afrika, Karibia dan Pasifik pekan ini. Selain itu, Octo Mote juga tengah mempersiapkan diri menjelang KTT MSG mendatang, dimana ULMWP sedang memperjuangkan status keanggotaan penuh.
KTT khusus MSG yang sedianya dilaksanakan pada 30 Mei hingga 3 Juni, belakangan telah ditunda oleh pemerintah Papua Nugini. Alasannya, para pemimpin negara-negara anggota MSG kurang serius menghadiri KTT tersebut. KTT khusus dijadwalkan dilaksanakan pada akhir Juni.
Octo Mote yang memiliki paspor AS, mengatakan bahwa dua petugas imigrasi yang menganulir masuknya dirinya ke Papua Nugini memperlakukannya dengan hormat. Namun, tanpa penjelasan tentang alasan pelarangan.
"Kedua pria itu hanya mengatakan ini adalah perintah dari atasan. Jadi saya benar-benar tidak tahu mengapa mereka menghentikan saya di sana. Saya sudah keluar masuk beberapa kali ke Papua Nugini, dan saya sudah memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan visa on arrival," kata dia, kepada radionz.co.nz.
Sementara itu Juru Bicara ULMWP, Benny Wenda, juga sedang berusaha untuk dapat diizinkan ke Papua Nugini. Ia sudah beberapa kali ditolak memasuki negara itu.
Beberapa hari lalu, Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O' Neill, berkata dalam sebuah wawancara di radio bahwa rakyat Papua diterima dengan baik di Papua Nugini.
Benny Wenda menyerukan agar tawaran yang diberikan PM Papua Nugini itu juga dapat diberikan kepadanya. Benny Wenda yang mendapat suaka dan tinggal di Inggris, saat ini tengah berada di Australia. Dan ia mengatakan tengah berusaha mendapatkan visa untuk dapat masuk ke Papua Nugini untuk menghadiri KTT khusus MSG. Tahun lalu, dua kali ia ditolak masuk PNG.
"Mereka tidak benar-benar memberikan alasan mengapa mereka mencoba untuk menghentikan saya, tapi saya berharap mereka akan memungkinkan saya (Kali ini) karena saya resmi menjadi anggota MSG dan saya resmi juru bicara ULMWP," kata Benny Wenda.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...