Nelayan Demo Tolak Reklamasi Pantai Utara Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta berunjuk rasa meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menghentikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Restorasi Zona Wilayah Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) dan Kawasan Strategis Pantai Utara (Pantura) Jakarta di Gedung DPRD Jalan Kebun Sirih, Jakarta Pusat, hari Kamis (28/1).
“Kami minta hentikan reklamasi pantai Jakarta yang telah menggusur kampung dan pekerjaan kami sebagai nelayan,” ujar salah satu orator yang berorasi di depan gerbang Gedung DPRD. Dalam aksinya yang diikuti oleh kaum perempuan, nelayan tersebut membawa sejumlah atribut berupa poster dan spanduk serta jaring jala untuk menangkap ikan sebagai simbol nelayan.
Nelayan berharap menghentikan pembahasan Raperda tersebut karena dinilai tidak melindungi Teluk Jakarta. Pemerintah seharusnya berupaya merevitalisasi dan memulihkan kondisi Teluk Jakarta demi berlangsungnya kehidupan masyarakat nelayan, maupun masyarakat umum lainnya. Alih-alih memulihkan kondisi, pemerintah sebaliknya justru menjual kehidupan masyarakat pesisir melalui projek reklamasi. Projek Giant Sea Wall tentunya menjadi beban Teluk Jakarta bertambah buruk, hal tersebut diperparah dengan penurunan muka tanah yang tinggi sehingga menambah bencana banjir yang akan dialami masyarakat Jakarta.
Aksi sampai dengan siang ini masih berlangsung di depan Gedung DPRD. Sembilan warga nelayan diterima oleh DPRD, yang melakukan mediasi terhadap nasib para nelayan terkait dengan reklamasi Teluk Jakarta.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...