Nepal Hukum "Buddha Boy" Atas Pelecehan Seksual terhadap Anak
KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria Nepal yang pengikutnya percaya bahwa dia adalah reinkarnasi Buddha telah dihukum karena pelecehan seksual terhadap anak-anak, kata seorang pejabat pengadilan pada hari Selasa (25/6).
Ram Bahadur Bomjan, yang dikenal sebagai “Buddha Boy” oleh para pengikutnya, menjadi terkenal saat remaja setelah para pengikutnya mengatakan bahwa ia dapat bermeditasi tanpa bergerak selama berbulan-bulan tanpa air, makanan, atau tidur.
“Pengadilan distrik pada hari Senin (24/6) memutuskan Bomjan bersalah atas pelecehan seksual terhadap anak-anak,” kata Sikindar Kaapar, petugas informasi di pengadilan di kota Sarlahi, Nepal selatan.
Dia diperkirakan akan dijatuhi hukuman bulan depan.
Guru berusia 33 tahun ini memiliki pengikut setia namun telah lama dituduh melakukan pelecehan fisik dan seksual terhadap pengikutnya, dan telah bersembunyi dari pihak berwenang selama beberapa tahun.
Biro Investigasi Pusat Nepal menangkapnya pada bulan Januari di sebuah rumah di pinggiran ibu kota Kathmandu. Polisi mengatakan dia ditangkap dengan bungkusan uang tunai sebesar 30 juta rupee Nepal (setara US$225.000) dan US$22.500 lainnya dalam mata uang asing.
Lusinan pengaduan penyerangan diajukan terhadap Bomjan pada tahun 2010. Ia mengatakan ia memukuli para korban karena mengganggu meditasinya.
Seorang biarawati berusia 18 tahun juga menuduh Bomjan memperkosanya di sebuah biara pada tahun 2018.
Polisi membuka penyelidikan lain terhadapnya pada tahun berikutnya, setelah anggota keluarga melaporkan hilangnya empat pengikutnya dari salah satu ashramnya.
Sebelum melarikan diri, Bomjan masih memimpin banyak pengikut. Pada suatu saat, puluhan ribu orang berkumpul untuk menyaksikan keajaiban meditasinya yang terkenal di dalam hutan.
Pada usia 16 tahun, Bomjan menghilang selama sembilan bulan untuk mengembara di hutan belantara Nepal bagian timur, sehingga memicu kewaspadaan sepanjang waktu oleh para biksu Buddha yang berdoa agar dia kembali dengan selamat. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...