Nestle Rencanakan PHK 15 Persen Karyawan di Afrika
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perusahaan makanan dan minuman yang berkantor pusat di Swiss, Nestle SA, berencana melakukan PHK besar-besaran atas operasinya di 21 negara di Afrika. Nestle merencanakan memangkas tenaga kerja sampai 15 persen. PHK dilakukan dikarenakan perkiraan mereka tentang pertumbuhan pasar kelas menengah di sana tidak sehebat kenyataannya.
“Kami pikir Afrika akan menjadi Asia berikutnya, tetapi kami menyadari bahwa kelas menengah di wilayah ini sangat kecil dan sama sekali tidak bertumbuh," kata Cornel Krummenacher, chief executive Nestle untuk kawasan Afrika, dalam wawancara dengan Financial Times, Selasa (16/6).
Dengan PHK tersebut, Krummenacher menambahkan, pihaknya akan sangat beruntung bila bisa mencapai pertumbuhan bisnis tahunan 10 persen dalam tahun-tahun mendatang. Dengan PHK itu, kata dia, perusahaan berharap dapat mencapai titik impas tahun depan.
Nestle Nigeria dilaporkan menderita penurunan laba sebelum pajak sebesar 51 persen, menjadi 3,48 miliar naira atau sekitar US$ 17,51 juta pada kuartal pertama tahun ini.
Sebanyak 1.500 Karyawan Nestle India Terpengaruh Pelarangan Maggi
Sementara itu, sekitar 1.500 karyawan Nestle di India yang memproduksi Maggi juga akan terpengaruh pasca berhentinya operasinya setelah pemerintah India melarang peredaran produk mi instan itu. Karyawan itu bekerja di lima pabrik Maggi milik Nestle di India.
Selain itu, pemasok Nestle juga turut menderita dengan pelarangan produk tersebut. Salah satu yang terkena adalah Paras Spices, perusahaan pemasok bumbu terbesar di India, yang telah merumahkan sekitar 200 orang tenaga kerja paruh waktunya.
Sampai sejauh ini Nestle India belum melakukan PHK terhadap karyawan tetapnya. Untuk sementara, para karyawan itu disalurkan ke berbagai kegiatan. "Karyawan kami yang bekerja untuk untuk Maggi di pabrik Moga ada 115 orang. Setelah berhentinya produksi Maggi, kami mempekerjakan ulang mereka ke unit lain, sementara lainnya kami salurkan kepada kegiatan pelatihan," kata Manajer Pabrik Nestle India, Satish Srinivasan, sebagaimana dilansir oleh business today in
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...