Netanyahu Ajak Yahudi di Eropa Pindah ke Israel

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali meminta orang-orang Yahudi yang tinggal di Eropa supaya pulang ke Israel setelah seorang pria Yahudi dibunuh di dekat sinagoge utama di kota Kopenhagen, Denmark.

 

"Israel adalah rumah Anda. Kami sedang mempersiapkan dan menyerukan pindah massal dari Eropa," kata Netanyahu, Minggu (15/2) dalam sebuah pernyataan, mengulangi ajakan yang sama setelah serangan ekstrimis di Paris bulan lalu ketika empat orang Yahudi di antara para korban yang meninggal.

 

Dua personil polisi juga terluka dalam serangan di Kopenhagen tersebut, salah satu dari dua penembakan fatal di ibu kota Denmark yang biasanya tampak damai di akhir pekan.

 

Dalam serangan pertama pada hari Sabtu (14/2), seorang kartunis Swedia meninggal dalam sebuah diskusi panel tentang Islam dan kebebasan berpendapat.

 

"Terorisme ekstremis Islam telah menyerang Eropa lagi ... orang-orang Yahudi telah dibunuh lagi di tanah Eropa hanya karena mereka adalah orang-orang Yahudi," kata Netanyahu dalam pernyataan itu.

 

Perdana Menteri Israel mengatakan mempersiapkan rencana senilai 45 juta dolar AS "untuk mendorong penyerapan imigran dari Prancis, Belgia dan Ukraina.

 

"Kepadaa orang-orang Yahudi dari Eropa dan orang-orang Yahudi dari seluruh dunia saya mengatakan bahwa Israel sedang menunggu Anda dengan tangan terbuka," kata Netanyahu.

 

Netanyahu mengajak kembali setelah sebelumnya usai tragedi di Paris yang dimulai adanya serangan pada 7 Januari terhadap majalah satir Charlie Hebdo yang menyebabkan 12 orang ditembak mati, diikuti keesokan harinya dengan menembak mati seorang polisi di luar kota.

 

Pada tanggal 9 Januari penembak yang membunuh polisi menyandera orang-orang di sebuah supermarket di Paris. Dia membunuh empat sandera Yahudi sebelum polisi menembaknya mati.

 

Mayat keempat orang Yahudi itu kemudian diterbangkan ke Israel dan dimakamkan. (AFP)