PM Singapura Positif Menderita Kanker Prostat
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong didiagnosis positif menderita kanker prostat dan akan menjalani operasi untuk mengangkat kelenjar prostat hari ini, demikian pernyataan resmi kantornya, kemarin.
Kantor berita Reuters memberitakan Lee, 63, akan cuti medis selama satu minggu dan selama periode ini Wakil Perdana Menteri Teo Chee Hean akan memimpin pemerintahan, sebagaimana diinformasikan oleh halaman Facebook Lee.
Lee sebelumnya didiagnosis dengan limfoma pada tahun 1992, kemudian sempat menjalani kemoterapi yang sukses.
Lee menjadi perdana menteri sejak tahun 2004. Ia memutuskan pilihan operasi atas saran dari panel dokter dan diharapkan sembuh, kata pernyataan resmi dari kantor PM.
"Saya siap untuk operasi besok, dan begitu juga dokter bedah saya dan tim medis," kata Lee pada halaman facebook-nya, sambil mengunggah foto selfie dari tempat tidur rumah sakit. Lee Hsien Loong adalah anak tertua dari Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura dan dikenal sebagai arsitek Singapura modern.
Pemerintah Lee akan mengajukan anggaran nasional pada 23 Februari. Analis mengatakan anggaran itu mendapatkan keunggulannya dari kekuatan fiskal negara untuk memberikan bantuan kepada rakyat yang lebih luas di luar generasi tua, penerima utama anggaran tahun lalu.
Pemilu berikutnya akan diadakan pada bulan Januari 2017, namun ada spekulasi di media dan blog yang menyatakan bisa saja Pemilu dipercepat menjadi awal tahun ini setelah Singapura merayakan ulang tahun ke-50 kemerdekaan pada bulan Agustus.
Partai Aksi Rakyat, yang didirikan oleh ayah Lee, telah memerintah Singapura sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1965, tetapi dalam pemilu terakhir tahun 2011 partai itu meraih suara paling rendah sepanjang sejarah, karena banyak warga tidak senang atas biaya hidup yang tinggi dan meningkatnya imigrasi.
Pemerintah Lee telah mengambil langkah-langkah untuk membuat lebih sulit bagi perusahaan untuk mempekerjakan pekerja asing bergaji rendah untuk mencoba mengurangi ketergantungan mereka pada tenaga kerja asing. Pemerintah juga mencoba menangani keluhan masyarakat yang menyatakan persaingan mencari kerja semakin ketat.
Pernyataan Lee mengutip data dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York yang menunjukkan bahwa pasien dengan riwayat medis yang serupa dan pengobatan yang dia jalani memiliki tingkat kelangsungan hidup 99 persen dalam 15 tahun.
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...