Netanyahu Bersumpah Lanjutkan Perang, Israel Berkomit Hentikan Hamas
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel berkomitmen untuk melawan Hamas sampai kelompok militan dukungan Iran tereliminasi dan tujuan dari perang tersebut tercapai, kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Mnggu (30/6).
Pemimpin Israel membuka suara setelah sebuah laporan dari Axios pada hari Sabtu (29/6) mengatakan bahwa administrasi Biden telah mengedarkan perubahan istilah untuk beberapa elemen dari usulan yang telah disepakati mengenai pembebasan sandera dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Axios mengutip tiga orang dengan pengetahuan langsung yang tidak dapat diidentifikasi.
Tujuan Israel mencakup pembebasan sisa sandera di Gaza dan memastikan area tersebut tidak akan pernah menjadi ancaman bagi Israel lagi, kata Netanyahu di awal rapat cabinet mingguan.
Ia melanjutkan, pemerintah Israel juga memiliki target untuk memperbaiki keamanan di daerah perbatasan Gaza dan Lebanon supaya masyarakat sekitar dapat pulang kembali dengan selamat.
“Bagi siapapun yang meragukan ketercapaian setiap target ini, saya ulangi: tidak ada pengganti dari kemenangan. Kita tidak akan menghentikan perang sampai kita dapat mencapai semua target ini,” kata Netanyahu.
Israel telah berperang dengan Hamas sejak 7 Oktober, ketika kelompok tersebut, yang dianggap sebagai organisasiteroris oleh Amerika Serikat dan Eropa, menginvasi daerah selatan Israel, membunuh kurang lebih 1,200 orang dan menyandera 250 orang lainnya ke Gaza. Sekitar 120 orang lainnya masih disandera di Gaza.
Sebanyak 37,000 orang lainnya telah terbunuh pada perang berikutnya, menurut Kementrian Kesehatan Gaza, yang mana tidak membedakan antara warga sekitar dengan pejuangk husus. Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Eropa.
Tidak ada perubahan dalam posisi Israel terkait pembebasan sandera yang diuraikan oleh presiden AS, Joe Biden, menurut Netanyahu, yang menambahkan bahwa “Hamas adalahsatu-satunya hambatan utama kami untuk membebaskan sandera kami.”
Dalam laporannya pada hari Sabtu, Axios mengatakan bahwa AS bekerja dengan mediator Qatar dan Mesir untuk membuat perubahan terhadap apa yang akan menjadi pembahasan di tahap pertama dari tiga tahap usulan perjanjian perdamaian, dalam upayanya untuk melibatkan Israel dan Hamas. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...